Sekolah Tergenang Air, Pembelajaran Tetap Berlangsung

Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi memotivasi kepada siswa agar tetap semangat belajar. [ahmad suprayoti]

Sidoarjo, Bhirawa
Banjir yang melanda hampir seluruh ruang kelas di SMP Negeri 2 Tanggulangin Sidoarjo, yang mencapai 20 -50 cm kini sudah mulai surut. Hanya tinggal di beberapa bagian teras dan halaman sekolah saja. Meskipun dalam kondisi tergenang air, proses pembelajarannya masih tetap berlangsung.
Kondisi tersebut terlihat saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd melakukan peninjauan ke lokasi. Didampingi Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dr. Netty Lastiningsih, M.Pd serta Kepala SMPN 2 Tanggulangin Sukardi, S.Pd M.Pd. Tirto langsung keliling memantau kondisi ruang-ruang kelas dan melihat proses pembelajaran para siswa, pada Selasa (14/2).
Usai berkeliling, Tirto menuturkan kalau proses pembelajarannya masih bejalan dengan baik, masih berlangsung dengan menggunakan sistem daring untuk kelas VII dan kelas VIII secara bergantian. Tetapi bagi kelas IX mereka tetap masuk seperti biasanya, karena masih ada sekitar 7 ruang kelas yang masih bisa ditempati dari 21 ruang kelas yang ada.
“Dengan melihat langsung kondisi ini saya berharap, jangan sampai ada siswa yang tidak bisa belajar. Ternyata setelah saya pantau, alhamduillah mereka masih belajar dengan baik, walaupun tidak bisa maksimal,” tuturnya.
Termasuk, tambah dia, juga ada yang menempati di masjid sekolah, bukan di masjid kampung. Hingga saat ini masih bisa dimanfaatkan untuk pembelajarannya.
“Alhamdulillah tidak sampai mengungsi. Masih aman untuk belajar, kondisi banjirnya sudah menurun tinggal di beberapa teras dan di halaman sekolah yang belakang,” imbuh dia.
Menurutnya, solusi jangka pendek pihaknya akan memberikan sepatu boots untuk semua siswa, guru maupun tenaga kependidikan lainnya. “Saya sudah mengajukan anggaran sekitar Rp 94 juta. dan Alhamdulillah sudah cair, tinggal membelajaran,” jelas Tirto Adi.
Disamping itu, pihaknya juga sudah koordinasi dengan pihak Dinkes, dalam hal ini Puskesmas Tanggulangin untuk memeriksa siswa yang mengalami gangguan akibat banjir, gatal-gatal maupun yang lainnya. “Insya Alloh kesehatan anak-anak juga sudah mulai dipantau, termasuk kesehatan bapak ibu gurunya juga sudah terpantau dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Tanggulangin Sukardi menambahkan kalau jumlah siswanya sebanyak 661 anak. Proses pembelajarannya masih memanfaatkan ruang-ruang ada. Misalnya ruang Lab, ruang perpustakan begitu juga masjid sekolah untuk belajar.
“Hal itu dilakukan memang untuk memberikan solusi pembelajaran tetap berjalan dengan baik, ” tegas Sukardi. [ach.ina]

Tags: