Wacana Vaksin Berbayar, Tokoh Masyarakat Sebut Tanggungjawab Pemerintah

Kuswartono, Selasa (14/02) (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa.
Soal adanya wacana vaksin berbayar ke depan untuk penanganan Covid-19, tokoh masyarakat di Kabupaten Jombang, Kuswartono menilai, kebutuhan vaksin merupakan bagian dari kebutuhan dasar masyarakat yakni kesehatan. Oleh karenanya, vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat di Indonesia harus tetap gratis.

Kuswanto yang merupakan Pengurus KADIN Jombang dan juga Ketua Permamin Kabupaten Jombang itu mengatakan, seharusnya melihat Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.yang ‘Gemah Ripah Loh Jinawi, masalah vaksin yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, idealnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Harus gratis karena ini kebutuhan dasar hidup supaya masyarakat itu sehat,” kata Kuswartono, Selasa (14/02).

Dikatakan Kuswartono, pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia yang begitu melimpah, harusnya memberikan profit dan mampu mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat.

“Yang kedua, Sumber Daya Manusia (SDM) kita mampu untuk membuat (memproduksi) itu (vaksin). Tidak perlu impor. Apalagi bahan-bahannya ada di Indonesia,” tandasnya.

“Tuhan menciptakan sebagai Bangsa Indonesia memiliki seluruh kebutuhan hidup, sudah disediakan oleh Tuhan dengan cukup di Indonesia. Termasuk adanya vaksin. Dan Sumber Daya alam yang kita miliki itu beda dengan negara lain. Kalau sampai vaksin harus berbayar, pertanyaannya, menejemennya yang harus diperbaiki,” bebernya.

Sebelumnya, Senin (13/02), Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Haryo Purwono berharap ke depan vaksin tidak akan berbayar.

“Tapi bisa saja wacana menjadi kebijakan yang tentunya pemerintah tidak telah mengkaji dengan cermat dan hati-hati untuk membuat kebijakan tentang vaksin berbayar. Oleh sebab itu, imbauan kami, masyarakat bisa segera melengkapi status vaksinnya saat ini,” kata Haryo Purwono.

Haryo Purwono juga menyampaikan jika hingga saat ini vaksin masih efektif dalam menekan laju kenaikan Covid-19 yang tentunya hal tersebut juga harus didukung dengan kesadaran masyarakat taat pada protokol kesehatan.

“Perkembangan Covid-19 semakin menunjukkan penurunan dan semoga dari pandemic menjadi endemic,” harap Haryo Purwono.

Sementara itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jombang, Nasrullah mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan edaran terkait wacana vaksin berbayar ini.

“Pada intinya teman-teman (perawat) tetap akan melaksanakan karena itu melekat pada tugasnya, berbayar ataupun tidak akan tetap melayani sebagaimana mestinya. Tidak berbayarpun sudah dilayani secara regulasi, Tupoksi masing-masin. Nah kalaupun nanti berbayar, Insyaallah teman-teman tidak akan berubah pada komitmen pelayanan,” kata Nasrullah menjelaskan.

Nasrullah menjelaskan, hingga saat ini vaksin masih efektif untuk penanganan Covid-19.

“Karena rata-rata pasien yang masuk dengan vaksin itu tidak sampai pada tingkat yang parah, nah pada pasien-pasien yang masuk saat ini, itu masih ada walaupun tidak banyak, itu rata-rata masuknya lebih parah dari pada yang divaksin,” papar Nasrullah.

“Jadi sebenarnya sistem pertahanan tubuh dengan vaksin itu secara teori terbentuk dan selama ini dari riwayat pasien yang divaksin paling sampai tingkat sedang, kalau yang belum pernah divaksin bisa sampai tingkat berat, hingga perlu di rawat di ruang ICU,” tutupnya.(rif)

Tags: