Sidoarjo Juara Umum Simulasi Sepatu Roda Porprov Jatim VII 2022

Ketua Pengcab Perserosi Sidoarjo mendampingi pemain terbaik putra dan putri yang semua diboyong atlet Sidoarjo. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam simulasi Cabang Olah Raga (Cabor) Sepatu Roda untuk Persiapan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim ke VII 2022 mendatang. Kabupaten Sidoarjo meraih juara umum atau meraih 14 emas dari 24 emas yang diperbutkankan/mata lomba.
Simulasi dilaksanakan di SMANOR dan Parkir Timur GOR Sidoarjo yang berakhir pada Minggu (15/8) kemarin, Kabupaten Sidoarjo meraih 14 emas, 16 perak dan 10 perunggu, juara kedua Surabaya dengan lima emas, empat perak dan lima perunggu disusul juara ketiga Kabupaten Malang dua emas, dua perak dan dua perunggu.
Pelatih Utama, Achmad Fais Kurniawan menjelaskan, atlet sepatu roda yang berhasil meraih emas mulai dari kelompok umur D Sabrina mendapatkan lima emas, Fari tiga emas, Satria dua emas dan untuk beregu dapat dua emas. Jenis lomba meliputi TTT 500 sprint, seribu meter sprint, 10 ribu point to point, 15 ribu eliminasi, dan beregu 3 ribu reley serta 10 ribu time trial.
“Kali ini untuk laki-laki kita turunkan lapis kedua, bagian dari strategi menghadapi lawan-lawan di Porprov VII mendatang. Kalau untuk perempuan kita pasang lapis utama,” jelas Fais, pada Minggu (15/8) siang.
Sementara itu, Ketua Pengcab Perserosi Kabupaten Sidoarjo, Hadi Putranto, merasa senang dan memberikan apresiasi kepada para atletnya yang berjuang keras mengalahkan lawan – lawan dari daerah lain. Banyak atlet daerah yang berat, diantaranya Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Madiun juga Lumajang. ”Mereka para atlet sepatu roda yang akan bertanding di Porprov mendatang,” jelasnya.
Sedangkan pola pembinaannya, kami lakukan secara intens, termasuk dalam kondisi pandemi ini juga kami lakukan secara intens. ”Jadi pola pembinaanya adalah berkesinambungan, diantaranya rutin mengadakan Puslatkab dengan pola Degradasi. Tiap empat bulan, terus libur satu bulan, setelah itu ada seleksi Degradasi,” jelasnya.
Atlet yang tidak ikut Puslatkab bisa berpacu, berupaya kerja keras bisa masuk dalam Puslatkab. Demikikan juga yang ada di Puslatkab, mereka harus terus berupaya supaya tetap meningkatkan dan tidak terdegradasi dari Puslatkab. [ach]

Tags: