Soal Pilgub Jatim, Halim Iskandar Dukung Pernyataan Ketum PBNU

A Halim Iskandar

DPRD Jatim, Bhirawa
Ketua DPW PKB Jatim A Halim Iskandar sangat mendukung statemen Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siradj yang menyatakan bersikap netral terhadap dua kadernya yang akan maju dalam Pilgub Jatim 2018. Karena sebuah institusi tidak boleh memihak kepada salah satu Cagub Jatim yang maju yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa.
“Secara institusi memang NU tidak boleh berpihak kepada siapa pun. Tapi untuk pengurus atau warga nahdliyin dipersilakan untuk memilih cagub sesuai hati nurani. Yang pasti yang dipilih harus dari kader NU,”tambah pria yang juga Ketua DPRD Jatim ini, Senin (28/8).
Intinya siapa pun dia, entah Gus Ipul atau Khofifah adalah sama-sama kader NU yang akan maju dalam Pilgub Jatim 2018.  Dan wajib hukumnya masyarakat Jatim yang nahdliyin sebanyak 80 persen memilih kader NU, tentunya yang berpengalaman dan pernah memimpin Jatim.
Seperti diketahui, Said Agil Sirodj pernah menegaskan jika NU bersikap netral.  Dan secara pribadi maupun struktural NU bersikap netral. ”Siapa pun nanti yang menang di Pilgub Jatim 2018, itulah kader NU yang akan kami dukung,” katanya dalam kesempatan di Surabaya beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut ditujukan kepada dua kader NU yang telah menyatakan mencalonkan diri dalam Pilgub Jatim 2018, yaitu Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.
Saifullah Yusuf yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim di kepengurusan PBNU menjabat sebagai salah satu ketua di organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu. Sedangkan Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Menteri Sosial menjabat Ketua Umum Muslimat NU.
Saifullah Yusuf secara resmi telah dideklarasikan PKB sebagai calon gubernur di Pilgub Jatim 2018. Sementara Khofifah telah menyatakan kesediaannya maju Pilgub Jatim 2018 namun hingga kini masih berkonsolidasi dengan sejumlah partai politik yang akan berkoalisi mengusungnya.
Said Agil menegaskan baik secara struktural NU maupun pribadi tidak mendukung Khofifah ataupun Gus Ipul. Dia menyatakan sikap yang sama terhadap Pilgub Jatim 2018 akan diterapkan oleh struktural pengurus di lembaga dan badan otonom NU.
Karena itu dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim terutama nahdliyin agar melaksanakan Pilkada secara baik. Dia menyerahkan sepenuhnya pilihan politik kepada warga NU terkait calon yang diinginkan untuk memimpin Jatim lima tahun ke depan.
“Karena siapa pun Gubernur Jawa Timur yang terpilih nanti, yang menang tetap NU,” ucapnya. [cty]

Tags: