Sudah Berhari-hari, Empat Desa di Tanggulangin Kebanjiran

Sidoarjo, Bhirawa
Setiap musim penghujan datang, penderitaan warga Desa Kedung Banteng dan Desa Banjar Asri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo belum juga berakhir. Hujan yang turun pada malam Pemilu 2024, hingga Minggu (18/2), belum juga surut.

Catatan dari Kecamatan Tanggulangin, banjir kali ini masuk kategori luas. Tidak hanya melanda Desa Kedung zbanteng, dan Banjar Asri, tetapi juga melanda di Desa Banjar Panji dan Gempol Sari.

Pegawai dari Kecamatan Tanggulangin, Gatot Suryono, menyampaikan banjir di kawasan Kecamatan Tanggulangin bagian timur ini meluas pada empat desa. “Banjir ini kategori luas,” katanya.

Menurut warga Desa Kedungbanteng, banjir kali ini paling parah. Dulu banjir cuma sampai jalan desa dan diteras rumah saja, namun kini sudah masuk kedalam rumah warga. Warga desa harus menguras air hujan dalam rumahnya masing-masing.Air hujan memasuki seluruh bagian rumah warga desa. Mulai dari ruang tamu, ruang tengah, kamar tidur dan dapur.

“Dulu tidak sampai seperti ini. Banjir kali ini paling parah. Air belum juga surut, belum ada solusi,” kata Takim, salah seorang warga desa.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat Desa Kedung Banteng, genangan air berputar, dari timur ke arah barat dan balik ke timur kembali.Rumah pompa yang disiapkan di desa itu, dianggap masih belum bisa mengatasi banjir yang terjadi.

Di Desa Kedung Banteng, banjir juga menggenangi halaman dan ruang kelas SMPN 2 Tanggulangin.

Dituturkan Kepala Sekolah SMPN 2 Tanggulangin, Sukardi, meski banjir siswa tetap masuk sekolah. Aktivitas belajar dipindah sementara ke tempat yang tidak banjir, seperti di laboratorium, perpustakaan dan musholah sekolah. “Anak-anak sudah terbiasa, karena kondisi ini banjir musiman setiap hujan,” ujarnya.

Karena banjir, siswa masuk sekolah diperbolehkan memakai sandal. Karena, kalau pakai sepatu pasti akan basah kena genangan air. Banjir yang belum berakhir itu, selain menggenangi Desa Kedung Banteng juga menggenangi Desa Banjar Asri yang berada di sebelah timurnya.

di desa Banjar asri, banjir selain menggenangi rumah warga juga menggenangi halaman SDN Banjar asri. Siswa juga tetap masuk walau halaman dan kelas mereka tergenang banjir.

Menurut Indra, warga Desa Kedung Banteng, tanah di wilayah itu mengalami penurunan. Meski rumah warga ada yang sudah ditinggikan, namun masih tetap kebanjiran. Irigasi kurang lancar, juga menambah kondisi banjir disana. Karena setiap tahun banjir, informasinya Pemkab Sidoarjo berencana akan merelokasi SMPN 2 Tanggulangin yang berada di Desa Kedung Banteng tersebut.

Berbagai solusi telah diupayakan seperti peninggian kelas, peninggian halaman hingga betonisasi jalan, namun masih tetap saja banjir. “Kami siap menjalankan relokasi SMPN 2 Tanggulangin ini,” komentar Kepala Dikbud Sidoarjo, Tirto Adi.

Namun sebelumnya, tentu saja akan dilakukan pengkajian atau study kelayakan lebih dulu. Bila SMPN 2 Tanggulangin direlokasi, maka siswanya harus harus tetap bisa menampung siswa dari 3 – 5 desa sekitarnya seperti saat ini. “Upaya ini harus dipikirkan matang-matang,” katanya.

Upaya jangka pendek saat ini, menurut Tirto, pihaknya memberikan bantuan sebanyak 1.000 sepatu karet kepada siswa, sehingga meski banjir, aktivitas belajar mengajar masih tetap berjalan. [kus.iib]

Tags: