Tepis Tudingan Proyek Taman Lalu Lintas Tak Terencana

Bondowoso, Bhirawa
Tudingan bahwa proyek taman lalu lintas tak terencana, dibantah oleh  Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, H. Tohari. Karena proyek yang menelan anggara Rp. 200 juta dana APBD tahun 2013 merupakan program yang dicanangkan oleh Polres Bondowoso, Disparporahub dan juga Dinas Pendidikan Bondowoso.
Tujuan dari program ini, kata Tohari adalah selain untuk taman rekreasi juga untuk mengenalkan sejak dini tentang rambu-rambu lalu lintas kepada anak didik yang masih ada di Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan juga Taman Kanak-Kanak (TK).
“Kalau mau berbicara manfaat, jelas manfaat dari proyek ini sangat besar. Manfaatnya akan dirasakan oleh anak-anak kita nanti ketika mereka sudah besar. Kalau saat ini memang tidak akan dirasakan manfaatnya,” jelas Tohari, Minggu (1/6).
Anak-anak yang saat ini masih sekolah di PAUD akan dikenalkan dengan rambu-rambu lalu lintas. Dan bahkan, anggaran untuk taman lalulintas tersebut bukan Rp. 200 juta namun sekitar Rp. 600 juta dan bisa lebih. Tetapi, anggaran tersebut tidak langsung habis karena proyek itu berkesinambungan. Pada tahun yang akan dating, pemerintah akan menganggarkan kembali hingga tercapai sesuai dengan target dan rencana semula.
“Ya kita akan mengalokasikan kembali nanti. Tahun ini kita anggarkan Rp. 200 juta dulu, kemudian akan kita tambah pada tahun yang akan dating sampai target selesai,” ujar Tohari.
Ia juga mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan cek lokasi untuk memastikan kualitas pekerjaan dari proyek tersebut. Pihaknya juga akan meminta untuk melakukan perbaikan apabila ditemukan kualitas pekerjaan dalam proyek itu tidak sesuai dengan rencana awal.”Kan ada tim pengawas dan tim anggaran. Jadi mereka ini yang akan kita ingatkan apabila nanti kami temukan pelanggaran teknis maupun perencanaan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disparporahub, Sigit Purnomo ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa awalnya, program itu berawal dari Polres Bondowoso. Ketika itu, Kapolres AKBO Bonny Djianto, SIK bahwa mengajukan anggaran Rp. 1 Miliar. “Ya itu rencana awal dari pihak Polres ketika Kapolresnya masih Pak Bonny. Yang jelas program itu adalah untuk kepentingan pendidikan anak-anak kita untuk mengenalkan sejak dini tentang tata tertib lalu lintas. Hal itu penting agar anak-anak kita nanti tertib lalulintas dan dampaknya adalah jangka panjang. Proyek itu akan kita rasakan manfaatnya nanti ketika anak-anak yang masih duduk di bangku TK atau Paud itu sudah dewasa,” terangnya.
Sebelumnya, komisi III menerima laporan atas proyek taman lalulintas itu. Laporan itu menyebutkan jika proyek tersebut tidak berguna dan anggarannya terlalu besar. Laporan tersebut kemudian menjadi salah satu bahasan di komisi III. Dari hasil bahasan itu, komisi III akan menindaklanjutinya dengan turun langsung ke lokasi proyek taman lalulintas. [mb3]

Tags: