Tiga Transmisi Pengaruhi Ekonomi Jatim

Surabaya, Bhirawa
Pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi yang umumnya sebagian besar ditunjang oleh Usaha Kecil Menengah (UKM), membuat pertumbuhan itu dibagi menjadi tiga saluran transmisi yang harus mendapatkan penekanan.
Menurut  Komite Tetap Jaringan Usaha Bagian Indonesia Timur, Kadin Jatim , Ir. Setiyo Agustiono, saluran transmisi yang pertama, yakni dampak peningkatan produktivitas dari infrastruktur. Misalnya, lewat penurunan biaya transportasi dan peningkatan komunikasi. “Kedua, yaitu peningkatan dalam sumberdaya manusia, pendidikan menjadi sarana mempersiapkan SDM handal,” terangnya, Senin (7/4).
Oleh karena itu, lanjutnya,  pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM yang tepat adalah langkah awal menuju berhasilnya mengatasi krisis ekonomi dan mengurangi pengangguran.
Menurutnya, salah satu jalan utama untuk merealisasikan pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM adalah melalui proses pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi tenaga terampil dan ahli.
Keberhasilan dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM tersebut akan meminimalisir jurang pengetahuan yang begitu besar antara pelaku-pelaku industri yang membutuhkan dengan SDM yang ada pada daerah setempat, seperti keluaran pendidikan yang lebih baik karena lebih banyaknya sekolah yang dibangun terhubung dengan penduduk.
“Ketiga, dukungan infrastruktur terhadap skala ekonomi dan cakupan produksi, sebagai contoh, dengan mendukung pemusatan kegiatan di dalam klaster atau memungkinkan UKM-UKM Jawa Timur untuk melayani pasar yang lebih besar diseluruh Indonesia,” cetus pria berkacamata ini.
Sementara, tantangan berikutnya merupakan penguatan konetivitas nasional (National connectivity) yang notabenenya merupakan pengembangan jaringan usaha antar daerah/provinsi didalam rangka persaingan secara global pada AEC 2015.
Sumber daya Manusia UKM Jatim didalam pengembangan teknologi dan kapasitas penelitian serta pengembangan yang tepat guna didalam strategi yang menekankan penguatan konektivitas pada pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di setiap provinsi.
Selain itu, dengan membangun secara nasional dan peningkatan pada klaster sektor unggulan, hanya akan berhasil jika SDM dan Iptek dapat bersinergi dengan baik untuk mendukung perdagangan didalam persiapan Asean Economic Community (AEC) 2015 mendatang.
“Peran Jawa Timur kali ini, memang harus kuat untuk mensupport perdagangan antar provinsi sebelum Asean Economic Community 2015 pada bulan Desember 2015,” ungkapnya. [ma]

Tags: