Usai Diperiksa Penyidik Reskrim Polres Jombang, Ratusan Simpatisan MSA Dipulangkan

Massa dari Jamaah Shiddiqiyyah saat berada di Mapolres Jombang menjelang dipulangkan, Jumat (08/07). (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa.
Usai diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang, ratusan massa simpatisan MSA yang diamankan petugas kemudian dipulangkan pada Jumat (08/07). Dari ratusan simpatisan MSA ini, sebagian di antaranya merupakan anak-anak.

Pantauan di Mapolres Jombang, sebelum dipulangkan, para simpatisan MSA ini diberikan peci putih oleh petugas serta membaca sholawat bersama.

Petugas juga tampak mengembalikan handphone milik mereka sebelum para simpatisan MSA tersebut naik kendaraan yang akan membawa mereka pulang. Massa anak-anak terlihat menaiki kendaraan truk Polres Jombang, dan massa dewasa naik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Salah satu jamaah Shiddiqiyyah yang diamankan di Mapolres Jombang bernama Agus Salim mengaku menjadi lebih tenang setelah menjadi jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah yang ia anut sejak tahun 2000-an itu.

Disinggung lebih lanjut terkait jika pemerintah melakukan pembekuan terhadap Pesantren Shiddiqiyyah, Agus Salim mengatakan, hal tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu.

“Dibuktikan dulu kebenarannya gimana,” tutur Agus Salim.

Ia pun menyampaikan akan tetap menjadi penganut Thoriqoh Shiddiqiyyah meskipun pesantren Shiddiqiyyah ditutup.

“Masih ‘ngaji’, tetap,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Sutrisno (60) menyampaikan terimakasih kepada Polres Jombang yang telah memperlakukan massa anak-anak dari jamaah Shiddiqiyyah selama di Mapolres Jombang.

Sementara untuk pemulangan jamaah Shiddiqiyyah dari kalangan anak-anak tersebut akan dipulangkan ke titik asal mereka, yakni di Pesantren Shiddiqiyyah, Losari, Ploso, Jombang, mengingat mereka ada yang berasal dari Desa Losari sendiri maupun dari luar Desa Losari.

“Biar di sana nanti, dari masing-masing keluarga, kalaupun mau dibawa pulang langsung nanti urusannya di pesantren, kalaupun tetap di pesantren, nanti ada orang tua maupun pengurus pesantren,” jelas Sutrisno.(rif.hel)

Tags: