Vaksinasi PMK di Kota Probolinggo Capai 67 Persen, Vaksin PMK di Kabupaten Probolinggo Tersisa 3.883 Dosis

Faksinasi PMK di kota Probolinggo .[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Hingga kini, capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo telah menyentuh 67 persen. Sedangkan Vaksin PMK di Kab Probolinggo tersisa 3.883 Dosis. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo berupaya terus menggenjot capaian vaksinasi PMK.

Kabid Peternakan DPKPP Kota Probolinggo, Suryanto, Selasa (28/2_) mengatakan, persentase vaksinasi PMK di Kota Mangga mencapai 67 persen. Selain memberikan vaksinasi dosis ke 3, pihaknya juga memvaksinasi hewan ternak, sapi, kambing dan domba dosis 1. Berdasar data, total populasi sapi di Kota Probolinggo 5.680 ekor, kambing 1.486 ekor dan domba 3.546 ekor.

“Saat ini sudah banyak pemilik atau peternak yang sadar pentingnya vaksinasi PMK. Hal ini tak terlepas dari adanya persyaratan vaksinasi bagi hewan ternak yang ingin dijual ke pasar hewan. Juga hewan ternak yang mengikuti kawin suntik,” kata Suryanto.

Dia menyebut, ada 10 ekor sapi yang terpapar PMK. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menggenjot capaian vaksinasi untuk menekan jumlah kasus PMK. Selain itu, pihaknya juga mewaspadai penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Sampai sekarang belum ditemukan kasus LSD di Kota Probolinggo.

“Sembari melakukan vaksinasi, petugas juga melakukan pengawasan terkait penyakit LSD ini,” tuturnya.

Capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kota Probolinggo saat ini mencapai 67%. Selain terus melakukan vaksinasi, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo tetap mewaspadai penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang saat ini menjangkiti sejumlah daerah.

Hal tersebut disampaikan Kabid Peternakan DPKPP Kota Probolinggo, Suryanto. Dikatakan capaian vaksinasi PMK yang mencapai 67% ini, terus digencarkan, di mana selain vaksinasi ketiga, petugas juga melakukan vaksinasi pertama bagi ternak milik warga yang ternaknya belum mendapat vaksin.

Dari data DPKPP, untuk vaksinasi tahap pertama hingga hari ini ada 291 sapi yang divaksin. Untuk tahap kedua per hari ini ada 225 sapi yang divaksin. Dan untuk vaksinasi ketiga hari ini ada tambahan 28 sapi.

“Selain terus melakukan vaksinasi ketiga, petugas juga melakukan vaksinasi pertama bagi sapi yang belum sama sekali divaksin. Selain itu saat ini sudah banyak pemilik maupun peternak yang sadar pentingnya sapi divaksin,” ujarnya.

Banyaknya peternak maupun pemilik sapi yang ingin sapinya divaksin juga tak lepas dari persyaratan sapi yang ingin dijual ke pasar hewan. Hingga permintaan kawin suntik juga wajib sapinya divaksin terlebih dulu.

Meski capaian vaksinasi PMK sudah 67%, namun dari data DPKPP per Kamis (23/02/23), terdapat 10 sapi yang terpapar PMK, yang saat ini masih dalam perawatan. Selain terus melakukan vaksinasi PMK, DPKPP juga mewaspadai penyakit LSD, yang banyak menyerang ternak di belahan barat Jawa Timur.

“Sembari melakukan vaksinasi, petugas juga melakukan surveillance atau pengawasan terkait penyakit LSD ini sebagai langkah antisipasi jika ada ternak di Kota Probolinggo yang terpapar,” ujarnya.

Meskipun masih belum ada temuan ternak terpapar LSD di Jawa Timur bagian timur, DPKPP berharap tidak ada ternak di Kota Probolinggo yang terpapar.
Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) sampai saat ini terus dilakukan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo. Vaksinasi lanjutan dan perluasan sasaran vaksinasi masih gencar dilaksanakan. Hingga Senin (27/2) sebanyak 30.167 dosis sudah disuntikkan pada ternak.

Kabid Keswan dan Kesmavet DKP Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto mengatakan bahwa sampai dengan saat ini kesiapsiagaan serta kewaspadaan PMK gelombang kedua, masih perlu dilakukan. Karena itulah percepatan vaksinasi masih terus dilaksanakan.

Dengan upaya tersebut diharapkan dapat mengantisipasi adanya potensi lonjakan ternak terpapar PMK.

“Tidak dapat dipungkiri sampai saat ini kewaspadaan terhadap penyebaran PMK masih dilakukan. Bukan hanya di Kabupaten Probolinggo tetapi juga di wilayah lainnya,” katanya.

Berdasarkan laporan pelaksanaan vaksinasi PMK, dari alokasi 34.000 dosis yang dimiliki oleh DKP Kabupaten Probolinggo, sampai Senin (27/2) sebanyak 30.167 dosis sudah disuntikkan pada ternak. Dengan demikian stok vaksin yang ada tersisa 3.883 dosis. Puluhan ribu dosis tersebut disuntikkan kepada sapi, domba, kambing dan beberapa ternak berkuku belah lainnya.

“Sama seperti sebelumnya percepatan dilakukan dengan cara jemput bola. Petugas sudah kami siagakan untuk melakukan penyuntikan vaksin,” ucapnya.

Pemberian vaksinasi PMK ini merupakan upaya memberikan kekebalan kepada ternak untuk melawan virus. Sehingga tidak mudah terpapar virus PMK yang penyebarannya masih cukup mengancam. Di samping itu, saat pelaksanaan vaksinasi di lapangan, petugas juga turut memberikan sosialisasi. Agar tetap menjaga higiene sanitasi ternak dan kandang. Pasalnya virus dan penyakit lainnya akan muncul kemudian menyerang ternak saat kondisinya kotor.

“Kita berharap LSD ini tidak sampai menular ke ternak di Kota Probolinggo dengan upaya yang telah kita lakukan,” bebernya.
Vaksin membantu meningkatkan kekebalan ternak yang sehat. Namun ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Mulai ketersediaan pakan sampai dengan kondisi higiene sanitasinya. Jika kondisinya terjaga, maka virus dan penyakit tidak mudah menyerang ternak,” tambahnya.(Wap.hel).

Tags: