Wakil Wali Kota Malang Imbau Peserta Tes CPNS Tak Usah Bawa Jimat

Sofyan Edi Jarwoko

Kota Malang, Bhirawa
Di hari kedua pelaksanaan Tes SKD CPNS di Kota Malang,di Aula Pertamina SMKN 2 Malang, petugas mendapati barang-barang menyerupai jimat dari peserta.
Hal ini lantas menjadi perhatian Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko saat meninjau lokasi tes CPNS Kota Malang, Selasa 28/1 kemarin. Sofyan Edi  memberi imbauan. Agar peserta tidak usah membawa jimat.
“Ada yang bawa jimat sejak kemarin sampai hari ini tadi temuannya. Mungkin itu bentuk ikhtiar. Tapi ngak usah gitu-gituan, minta saja kepada Allah,” ungkap Sofyan Edi.
Karena dilarang, maka jimat-jimat ini tentu akan diamankan dan disita petugas. Maka percuma saja jika dibawa.
Sofyan Edi menambahkan, barang menyerupai jimat tersebut didapat saat petugas melakukan pemeriksaan melalui alat detektor. 
“Ya sudah percaya diri saja dan juga berdoa kuncinya,” tandas pria asli Malang ini.
Bahkan sebuah sabuk saja menjadi barang yang tidak boleh dikenakan saat masuk ke ruangan tes. Mereka yang membutuhkan sabuk harus melepas sabuk kemudian akan disediakan tali rafia sebagai pengganti sabuk.
Selain menemukan peserta membawa alat serupa jimat, menurutnya juga terdapat beberapa peserta yang lolos administrasi namun tak datang. 
Hari kedua pelaksanaan Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kota Malang. Di hari kedua ini sebanyak 1.450 peserta bersaing.
Jumlah ini merupakan total peserta dari Kota Malang saja. Pasalnya lokasi tes yakni Aula Pertamina SMKN 2 Malang juga menjadi tempat tes SKD bagi peserta tes Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang, Anita Sukmawati menjelaskab pelaksanaan tes SKD CPNS yang digelar di Kota Malang berlangsung sejak 27 Januari 2020 hingga 2 Februari 2020 mendatang. 
Jumlah peserta total dari Kota Malang mencapai 9.198 orang untuk mengisi 335 formasi saja yang disediakan.
Anita menegaskan ujian berbasis komputer itu dipastikan mengutamakan keterbukaan. 
Sehingga dia meminta agar masyarakat tak percaya dengan informasi tak benar yang menyebut jika siapapun bisa lolos CPNS dengan membayarkan sejumlah rupiah kepada oknum yang tak bertanggungjawab.
“Jadi semua murni kemampuan peserta itu sendiri. Jangan percaya jika ada yang bilang kasih uang nanti lolos CPNS. Itu tidak benar. Karena semua dilakukan dengan sangat terbuka,” pungkas Anita. (mut)

Tags: