Wali Kota Probolinggo Bahas Penanganan Covid 19 Hingga Cuaca Ekstrim

Wali kota Hadi (tengah) dalam rakor penanganan konflik social.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolingggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo periode Agustus 2021, di Command Center. Rakor dihadiri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Muhamad Khoiril, Pabung Kodim 0820 Probolinggo Mayor Inf Puguh Jatmiko, Kasi Intelijen Kejari Thesar Yudi Prasetya, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, Kepala Bakesbangpol Ahmad Sudiyanto serta diikuti Perangkat Daerah, kelurahan, instansi vertikal mengikuti secara virtual.

“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat yang ikut berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman, serta mendukung langkah-langkah Pemerintah Kota Probolinggo dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Walaupun saat ini masih dalam pandemi Covid 19, dimana aktivitas kita dibatasi untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Mudah-mudahan langkah kita selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT,” ujar Habib Hadi, Selasa (31/8) .

Diketahui sampai dengan saat ini perkembangan penanganan pandemi Covid 19 pada umumnya menunjukkan perkembangan yang cukup melegakan. Jumlah kasus baru terus melandai, tingkat hunian fasilitas kesehatan mulai terkendali, angka kematian juga menunjukan penurunan yang cukup signifikan. Namun status level pelaksanaan PPKM masih menunjukkan situasi yang sangat fluktuatif.

“Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, level 3 dan level 2 COVID 2019 di wilayah Jawa dan Bali, beberapa daerah telah mengalami perubahan status, ada yang naik status, namun ada juga yang statusnya turun. Beberapa indikator yang menjadi penentu status level PPKM, antara lain tren kenaikan kasus aktif, angka kematian dan keterisian tempat tidur rumah sakit,” jelasnya.

Berdasarkan data per tanggal 31 Agustus 2021, tambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 2 orang, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 4580 orang, 4118 orang telah sembuh dan 351 orang meninggal dunia, serta kasus aktif sebanyak 111 orang. Dari 111 orang kasus aktif tersebut, 42 orang dirawat di rumah sakit, 44 orang di rumah karantina (rumah susun dan Puskesmas Wonoasih) dan 15 orang isolasi mandiri.

“Untuk menyiapkan isolasi terpusat apabila terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi, pemerintah kota menyediakan tempat di SMPN 6 yang berlokasi di Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok. Isolasi tersebut disiapkan untuk pelayanan kesehatan sehingga akan lebih mudah dalam memantau dan menangani apabila terjadi gejala yang cukup mengkhawatirkan. Dalam isoter tersebut juga disediakan peralatan medis sekaligus disiapkan tenaga kesehatan, baik dokter, perawat maupun tenaga penunjang lainnya yang saat ini dalam proses rekrutmen,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data per 31 Agustus 2021 cakupan vaksinasi tahap pertama mencapai 52,6 persen dan tahap kedua baru 32,4 persen. Agar segera tercapai kekebalan kelompok (herd immunity) perlu akselerasi vaksinasi secara konsisten, khususnya bagi lansia, kelompok rentan dan masyarakat umum yang cakupannya masih rendah.

Wali kota pun mengingatkan musim kemarau, cuaca panas dan sangat ekstrim yang disertai dengan angin kencang (Angin Gending), sangat rentan terjadi pohon tumbang dan kebakaran. “Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada dan hati-hati karena fenomena alam tersebut. Kepala Satpol PP agar terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terjadinya kebakaran karena kejadian selama ini disebabkan kelalaian dan kurang hati-hati (human error). Begitu pula kepada seluruh kepala Perangkat Daerah agar senantiasa mengantisipasi hal tersebut sehingga risiko kebakaran di tempat kerja bisa ditekan dan dihindari,” pesannya.

Selain itu, angin kencang juga menimbulkan kerawanan dengan terjadinya pohon tumbang, wali kota pun meminta agar DLH dan BPBD selalu mengantisipasi dan memetakan pohon yang rawan tumbang, tambahnya.(Wap)

Tags: