14 Puskemas di Kabupaten Jombang Disiapkan untuk Isoter Pasien Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho saat di wawancarai di Gedung DPRD Kabupaten Jombang, Senin (14/02). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Sebanyak 14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jombang yang difungsikan sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter) bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau kasus Covid-19 berkatagori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan untuk pasien Covid-19 katagori sedang dan berat harus tetap dirawat di rumah sakit.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jombang, Budi Nugroho saat diwawancarai usai hearing dengan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Senin (14/02).

Budi Nugroho mengatakan, kecenderungan naiknya kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini berbeda dengan kasus Covid-19 varian Delta yang terjadi tahun 2021 yang lalu. “Varian Omicron ini memang penularannya sangat cepat. Tapi untuk tingkat keparahan si penderita itu nggak, sehingga Isoter yang kami siapkan ada di Puskesmas,” kata Budi Nugroho. “Ada 14 Puskesmas itu untuk Isolasi Terpusat diperuntukkan untuk kasus-kasus yang rentan yang ada gejala, yang OTG-lah,” terangnya.

Meski telah disiapkan 14 Puskesmas untuk Isoter kasus Covid-19 berkatagori ringan, namun hingga saat ini menurut dia, masih belum ada satupun pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Puskesmas-Puskesmas tersebut. “Ya (masih kosong), karena memang belum dikatagorikan harus masuk ke sana,” jelasnya.

Sementara itu menurut penjelasan Direktur Rumah Sakit’ Umum Daerah (RSUD) Ploso, Jombang, Achmad Iskandar Dzulqornain, per hari Minggu (13/02) kemarin, terdapat 12 orang pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ploso, Jombang. “Jadi ada 9 yang lama, kemudian masuk tiga yang baru berarti kan 12. Cuma saya belum update sorenya ada yang pulang atau masuk lagi ndak,” kata Achmad Iskandar.

Namun yang jelas kata dia, pada periode 2 minggu terakhir ini memang terjadi kenaikan angka pasien Covid-19 di RSUD Ploso, Jombang. “Jadi mulai November (2021) kita tidak punya pasien Covid-19 sama sekali, Desember (2021) juga nggak ada, Januari (2022) nggak ada, nah baru Januari (2022) akhir saat itu masuk 1, kemudian berikutnya tambah lagi 1, dan terakhir-terakhir ini wet wet wet (naik),” rinci Achmad Iskandar.

Kata dia, sebagian besar pasien Covid-19 tersebut saat awal masuk ke rumah sakit bukan karena keluhan Covid-19, dan rata-rata mereka diketahui positif Covid-19 setelah menjalani screening. “Nemunya rata-rata dari situ. Jadi orang bersalin, setelah di screening ternyata positif, otomatis harus dilayani sebagai pasien Covid-19,” terang dia.

Dia mengatakan, hingga saat ini ketersediaan tempat tidur (bed) di Ruang Isolasi RSUD Ploso, Jombang untuk pasien Jombang masih cukup. “Dulu kita menyiapkan 58 (bed), sekarang kita siapkan 36, itu 2 lantai, masih 1 lantai, lantai 2 belum dipakai,” pungkasnya.[rif.ca]

Tags: