2017, Pemkab Sumenep Cakangkan Empat Wisata

Salah satu obyek wisata di Sumenep.

Salah satu obyek wisata di Sumenep.

Sumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura mencanangkan empat wisata pada tahun 2017. Keempat wisata itu di antaranya wisata Kota, Sejarah, Religi dan Bahari. Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pemerintah kabupaten telah mengklasifikasi potensi tempat wisata di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini sehingga ditemukan empat wisata yang harus ditingkatkan dan dikembangkan pada tahun 2017.
“Untuk wisata Kota, nanti akan ada penataan tempat kulinir didalam kota dan transportasi wisatawan yang datang ke Sumenep akan diarahkan kelilling menggunakan alat transportasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah sendiri,” kata Wakil Bupati, Ach Fauzi, Rabu (24/8).
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, parkir bus tidak lagi masuk ke kota atau ketempat wisata, melainkan ditempatkan di Tajamara. Dari Tajamara, para wisatawan akan menggunakan bus atau andong yang telah disiapkan bagi para wisatawan.
“Untuk wisatawan yang mau ke tempat wisata religi seperti Asta Tinggi, Mesjid Jamik dan Asta Yusuf di Talango, busnya tidak langsung ketempat tujuan, melainkan akan diparkir di Tajamara yang merupakan tempat parkir khusus. Mereka akan dibawa alat transportasi khusus agar wisata di Sumenep ini menjadi satu kesatuan,” ucapnya.
Untuk wisata sejarah yakni di Kraton Sumenep, saat ini sudah mulai berbenah. Terutama petugas pengantar wisatawan nanti akan berpakaian budaya agar benar-benar tercipta sakralitas dilingkungan wisata sejarah tersebut. “Kalau selama ini kan petugasnya berpakaian biasa, sehingga tidak tampak kesakralan pada saat wisatawan masuk ke tempat wisata sejarah tersebut. Mulai tahun depan petugasnya akan mengenakan pakaian khusus,” katanya.
Selain itu, lanjut Wabup, pemerintah juga menyiapkan pariwisata Bahari. Ada dua tempat wisata yang akan dikembangkan dalam pariwisata bahari yakni Pulau Gili Labak, Desa Kombang, Kecamatan Talango dan Pulau Giliyang, kecamatan Dungkek.
“Kedua Pulau itu memiliki potensi yang harus dikembangkan menjadi pariwasata bahari. Saat ini dua tempat wisata bahari itu memang sudah banyak menyedot pengunjung, namun tahun depan akan menjadi prioritas dalam pengembangan wisata bahari,” tegasnya.
Dari dua tempat wisata bahari itu akan dikembangkan sehingga dapat menghasilkan tidak hanya ekonomi mekro melainkan ekonomi makro sehingga bisa menyumbang kepada pendapatan asli daerah (PAD). “Kalau dua wisata bahari ini sudah dikembangkan, maka akan kita tarik retribusi agar bisa menymbang ke PAD,” paparnya.
Penginapan di dua tempat wisata bahari ini memang menjadi keluhan para pengunjung, namun pada tahun 2017, pihaknya berjanji akan menyiapkan sehingga para pengunjung baik lokal maupun manca negara bisa betah di Sumenep.
“Kalau tempat wisata sudah ditingkatkan dan menjadi tujuan wisatawan luar, maka akan berdampak positif juga terhadap pengelolaan Bandara Trunojoyo yang selama ini masih terkesan kurg dimanfaatkan oleh penumpang,” tegasnya. [sul]

Tags: