Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim Gandeng BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Koordinasi Pemprov Jatim bersama BNPB dalam melakukan modifikasi cuaca, Rabu (4/1).

BPBD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa merespon adanya potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang berdampak timbulnya bencana hidrometeorologi hingga Februari 2023. Guna melakukan langkah antisipasi, Pemprov Jatim meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca.
Hal itu dilakuan melalui kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang diajukan kepada BNPB. Pengajuan TMC ini disampaikan Pemprov Jatim melalui surat dengan nomor 360/2861/208.3/2022 tertanggal 30 Desember 2022 yang ditandatangani Sekdaprov Jatim Adhy Karyono.
Pengajuan TMC ini pun langsung direspon cepat oleh BNPB, mengingat Jawa Timur saat ini juga telah menetapkan wilayahnya sebagai Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, melalui Surat Keputusan Gubernur Jatim nomor 188/770/KPTS/013/2022.
Tim BNPB yang diwakili Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Dr. Rustian bersama Jon Arifian, Perekayasa Madya Lab. TMC BRIN dan Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Jakarta, Fachri Radjab melakukan audiensi dengan Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono di ruang kerja Sekdaprov Jatim, Rabu (4/1). Turut mendampingi Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Kepala Balitbang Jatim, Adriyanto; Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan dan sejumlah pejabat di lingkungan BPBD Jatim.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan Tim TMC Pusat. Kami minta, ini bisa dilakukan selama 160 hari, tentu dengan pertimbangan perkiraan cuaca dari Tim BMKG. Kita akan support penuh untuk kegiatan ini,” kata Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono.
Sekdaprov Jatim usai pertemuan dengan Tim TMC menyampaikan, kegiatan TMC ini memang diajukan Pemprov Jatim guna mencegah dan mengurangi curah hujan di cuaca ekstrem ini. Tujuannya, untuk menghindari terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang merugikan masyarakat.
“Sebagai wujud respon kegiatan pencegahan cuaca ekstrem ini, Tim BNPB bersama BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI AU, mulai tiga hari ini telah mendirikan Posko TMC di area Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang,” jelasnya.
Pada Rabu (4/1), sambungnya, Tim TMC telah melakukan aksinya sebanyak tiga kali. Yakni dengan cara menyemai garam ke sekumpulan awan di langit Jawa Timur. Aksi TMC dengan menggunakan pesawat NC 212 Seri 200 A-2103 ini dilakukan dengan kapasitas semai sebanyak 800 Kg (400 sak) garam untuk sekali semai.
Usai melakukan audiensi, Tim TMC lalu mengunjungi Posko TMC di area Apron Skadron Udara 4, lanud Abdul Rachman Saleh Malang. Di Posko TMC, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mewakili Pemprov Jatim menerima berbagai penjelasan tentang langkah Tim TMC dalam melaksanakan aksinya selama tiga hari terakhir.
“Ini kegiatan kita yang ketiga di hari ini,” jelas Tukiyat, Koordinator Lapangan Posko TMC saat meninjau persiapan penyemaian garam di pesawat NC 212. [bed.wwn]

Tags: