BanjirLamonganSengsarakan Warga Laren-Maduran

Para warga Desa Jangkungsumo harus menyeberang dengan perahu karet karena akses jalan keluar masuk desa terputus karena terendam banjir. (Alimun Hakim/Bhirawa).

Para warga Desa Jangkungsumo harus menyeberang dengan perahu karet karena akses jalan keluar masuk desa terputus karena terendam banjir. (Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa.
Sudah sembilan hari pasca luapan air bengawan solo,dua kecamatan di Kabupaten Lamongan yakni Kecamatan Laren dan Maduran menderita banjir yang merendam rumah – rumah, sawah dan peternakan.
Dari pantauan Harian Bhirawa di lokasi, Minggu (4/12) menyebutkan dua kecamatan di Desa Plangwot yang letaknya di tepi tanggul kondisinya diketahui parah karena ketinggian air telah menggenangi hingga se- leher orang dewasa. Meski kondisi air sudah mengalami penyusutan.
Namun,Terlihat para warga yang berada di Dusun Plang Kalimondo,Desa Plangwoot, Kecamatan Laren telah mengungsi meninggalkan rumahnya dengan mendirikan tenda dari terpal di atas tanggul.Bahkan, para warga yang mengungsi di tepi atas tanggul tersebut juga membawa hewan peternakanya.
Salah satu warga Desa Plang Kalimondo Kecamatan Laren Mbah Misna mengungkapkan, Sudah satu minggu lebih saya mengungsi di atas tanggul ini dengan mendirikan tenda terpal.Untuk makanan dan kebutuhan sehari – hari di kirimin anak-anak saya yang kini berada di daerah yang tidak kena banjir”Ungkap Nenek yang memilih tetap bertahan di rumah tepi tanggul bengawan solo meski rumahnya terendam banjir.
Tak hanya itu,ketika wartawan koran ini berjalan menyusuri rumah – rumah di desa yang tergenangi air. Saat memasuki rumah kecil terlihat ada seorang nenek yang sakit strock di rumah kecil yang terendam air tersebut. nenek yang bernama Qomariyah itu tidur lemas di sebuah ranjang tempat tidur dari bambu dengan kondisi jarak tinggal 5 cm dari permukaan genangan air.
“Ibu saya Qomariyah sudah sakit lama strok,Sejak banjir belum bisa saya pindah”Ujar Anak perempuanya yang bernama Siti.
Meski kemudian didatangi oleh pihak dari salah satu posko pelayanan banjir dari LPBI NU dengan satu dokter dari RSI NU, Qomariyah dipindahkan ketempat yang lebih aman.
Sementara itu, di sisi pertanian, hektaran sawah yang ditanami padi terendam banjir ,akibatnya para petani di pastikan mengalami gagal panen dan mengalami kerugian karena hasil tanaman padinya terendam banjir.
Sedangkan, di Kecamatan Maduran Dusun Sawo Desa Jangkungsomo akses jalan keluar masuk desa dengan jarak kurang lebih 400 meter harus tertutup lantaran air menggenangi akses jalan yang biasa di gunakan warga setempat.Para warga harus menaiki perahu karet yang disiapkan oleh BNPB untuk menuju ke desanya. Selain itu juga sawah seluas 26 Ha terendam banjir.
“Jalan terendam banjir mas, ndak bisa dilewati. Bisanya dengan perahu karet yang di sediakan BNPB”Ujar Kasnari salah satu warga yang menunggu giliran menyeberang menuju desa dengan perahu karetnya.
Di Desa Plangwoot Kecamatan Laren sejumlah 742 Jiwa terdampak banjir dan di Kecamatan Maduran Desa Jangkungsumo kerugian lahan pertaniannya mencapai 104.000.000 rupiah.
Dari data yang di peroleh dari Humas Pemkab Lamongan menyebutkan, Enam Kecamatan di Kabupaten Lamongan juga tersampak Banjir luapan bengawan solo. enam kecamatan itu antara lain Kecamatan Babat, Maduran, Laren, Glagah, Karanggeneng dan Karangbinangun. [mb9]

Tags: