Banjir Pasuruan Selama Sepekan, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen

Banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan kemarin.

Pasuruan, Bhirawa
Banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso sudah surut. Akibat banjir selama 6 hari itu, ratusan hektare sawah rusak. Kepala Desa Rejoso Lor, Robert menyatakan sekitar 125 hektar sawah warga gagal panen karena terendam air banjir selama seminggu.

“Kerugian pertanian akibat banjir selama sepekan kemarin, kurang lebih 125 hektar sawah. Sawah masyarakat gagal panen semua,” urai Robert, Senin (24/1).

Menurut Robert, banjir di Desa Rejoso Lor merupakan salah satu desa yang paling parah di Kabupaten Pasuruan. Banjir yang melanda sejak Senin (17/1) lalu sudah surut hari ini. Sebelumnya, dilakukan pemompaan dengan pompa milih Pemprov Jawa Timur supaya air banjir cepat surut.

“Aktivitas warga saat ini mulai normal. Sebanyak 156 KK yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Kerugian pertanian sudah kami hitung, untuk kerugian material belum kami hitung,” kata Robert.

Sekadar diketahui, banjir di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan terjadi sejak Senin (17/1) malam lalu akibat luapan Sungai Rejoso.

Luapan sungai itu kemudian membanjiri belasan desa di Kecamatan Grati, Winongan dan Rejoso. Namun hingga hari kelima ini, air yang merendam di Rejoso masih belum surut. Padahal di Grati dan Winongan surut.

Camat Rejoso, Ahmad Hadi mengungkapkan bahwa ada 2.000 orang lebih yang mengungsi saat terjadi banjir. Namun, jumlah itu menurun menjadi 447 orang karena sejumlah wilayah sudah surut.

Pengungsi terbanyak berasal dari Desa Rejoso Lor. Karena air belum surut, mereka kini masih bertahan di posko pengungsian di kantor desa. [hil.gat]

Tags: