Bayar Listrik dan Sembako Pake Sampah

Amin Wachid Kepala DLH Kota Mojokerto (kiri) menjelaskan pengolahan sampah kepada wali kota di Bank sampah Pulorejo. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto terus mengedukasi masyarakat untuk menjadikan sampah menjadi komoditi yang bernilai ekonomi. Setelah sebelumnya meluncurkan program bayar pajak dengan sampah berhadiah umroh, yang terbaru sampah bisa digunakan untuk membayar listrik dan membeli Sembako.
”Program bayar pajak dengan sampah sudah berjalan. Sekarang kita luncurkan yang paling baru, yakni bayar listrik dan beli Sembako bisa dengan menggunakan sampah,” ujar Amin Wachid Kepala DLH Kota Mojokerto ditemui di tempat pembuangan akhir sampah (TPA), Selasa (4/7).
Menurut Amin Wachid, pengelolahan sampah menjadi bernilai itu dilakukan Bank Sampah, yang tersebar di seluruh kelurahan se Kota Mojokerto. ”Saat ini jumlah seluruh Bank Sampah di Kota Mojokerto ada 100. Dan mereka semuanya aktif dalam mengelolah sampah menjadi bernilai,” tambah Amin Wachid.
Saat ini jumlah Bank Sampah di Kota Mojokerto terus menjamur dan kini sudah ada 100 Bank Sampah tersebar di tingkat Kelurahan. Riyani, Direktur Bank Sampah Induk (BSI) mentarget tahun depan ada 180 bank sampah yang tersebar disetiap RW.
”Kita terus mencetak Bank Sampah baru. Ditargetkan sampai tahun depan bisa terbentuk 180 Bank Sampah di Kota Mojokerto ini,” tambah Riyani.
Menurut Riyani, kini ada program inovasi unggulan Bank Sampah terbaru yakni, bayar token listrik gunakan sampah, juga beli Sembako pakai sampah. ”Sudah mulai efektif bayar listrik dan beli sembako dengan menggunakan sampah lewat koordinator bank sampah ditingkat kelurahan,” imbuh Riyani.
Menjamurnya Bank Sampah di Kota Mojokerto, selain karena kesadaran masyarakat, juga banyak program motivasi yang diberikan pemerintah, seperti bayar pajak pakai sampah yang diberikan bonus hadiah umroh. [kar]

Rate this article!
Tags: