Bebas Visa dan Potensi Wisata di Jatim

agus-samiadji-1Oleh :
Agus Samiadji
Wartawan senior anggota PWI Jatim

Pemerintahan Jokowi – JK akan memberikan bebas visa kepada sekitar 30 negara dalam waktu dekat ini. Tentu kebijakan ini akan merupakan kabar gembira bagi para industri pariwisata dan pemerintah daerah. Dengan adanya bebas visa bagi 30 negara tersebut, diharapkan kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia akan meningkat. Pembebasan biaya visa tersebut, adalah suatu terobosan yang tepat untuk meningkatkan devisa negara, tanpa harus meningkatkan investasi baru yang besar. Penambahan devisa sangat diperlukan ketika terjadi defisit neraca transaksi berjalan yang dialami serta melemahnya nilai tukar rupiah saat ini.
Bahwa sejak tahun 2011 lalu negara -negara lain yang berkepentingan dalam bidang pariwisata telah mempermudah perjalanan wisatawan tanpa mengurangi dari aspek keamanan. Dengan adanya akses masuk dan keluar serta bebas visa tersebut bisa memberi masukan devisa kepada negara. Sebenarnya Indonesia sudah sejak lama telah memberi bebas visa kunjungan kepada 15 negara, sehingga kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat. Selain itu, penggunaan teknologi juga sudah mulai diterapkan secara bertahap untuk paspor biometric dan pelayanan autogate. Sebagai pengguna autogate bisa meningkatkan efisiensi dan pelayanan imigrasi dan diharapkan nantinya juga para wisatawan manca negara bisa menikmati.
Berdasarkan model dan studi pada tahun 2013 oleh Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Indonesia bisa meningkat 100.000 sampai 200.000 orang selama tiga tahun ke depan dan memberikan sumbangan sekitar U$ 120 juta dollar sampai U$ 240 juga dollar per tahunnya.
Berdasarkan ukuran Forum Ekonomi Dunia (WEF) rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia karena kalah daya saing dengan negara lain, karena infrastruktur. Karena itu, pemerintah Indonesia dalam tahun 2015 dan 2016 akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia khususnya ke daerah tujuan obyek wisata. Berdasarkan data tahun 2014 dengan dasar 9,44 juta kunjungan adalah ada sekitar 160.000 sampai 790.000 kunjungan per tahun. Dengan pengeluaran rata-rata per orang wisman  U$ 1.200 dolar, berarti tambahan devisa U$ 189 juta dolar sampai U$ 944 juta dolar per tahun.
Kesempatan Jatim
Dengan adanya rencana bebas visa 30 negara ke Indonesia, merupakan peluang emas bagi para pengusaha industri wisata di Jawa Timur, untuk menjadi tujuan obyek wisata ke Jawa Timur. Karena, Jawa Timur mempunyai obyek wisata terbesar di Indonesia yakni ada wisata alam yang menarik sebanyak 264 lokasi, wisata budaya sebanyak 307 lokasi dan wisata buatan sebanyak 264 lokasi yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Jawa Timur mempunyai taman nasional yang tak ada di daerah dan negara lain, yakni Taman Nasional Bromo Tengger, Taman Nasional Baluran masih ada satwa langka banteng yang dipelihara dan dikembangkan. Taman Meru Betiri, Taman Alas Purwo yang semuanya berada di ujung Timur Jawa Timur. Mempunyai pantung plengkung di Banyuwangi sebagai obyek wisata selancar, dengan ombaknya yang menantang sama dengan obyek wisata terkenal Hawai. Selain itu, juga ada pantai Grajakan yang letaknya juga di Banyuwangi bisa dijadikan satu paket, yang bisa ditempuh dari pulau Bali. Pantai plengkung dan Grajak tersebut banyak dikunjungi oleh penggemar selancar dari luar negeri. Pemerintah provinsi Jawa Timur sejak tahun 2013 lalu telah melakukan pembenahan dan pembangunan infrastruktur jalan menuju obyek wisata di seluruh Jawa Timur, agar para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata bisa lancar, aman dan nyaman. Fasilitas infrastruktur tidak hanya jalan darat, tetapi juga pembangunan lapangan terbang sudah dibangun di daerah Kabupaten Jember, Banyuwangi, dan Sumenep Madura. Dengan adanya lapangan terbang tersebut, akan memudahkan dan menghemat waktu kepada wisatawan mancanegara untuk melibat obyek wisata di pulau Madura. Kabupaten Sumenep mempunyai pantai Slopeng dengan hamparan pasir putih serta cemara udang yang tak ada di daerah lain untuk dikembangkan.
Wisata budaya kerajaan dan tarian khas pulau Madura, serta wisata kesehatan berada di pulau punya pasir yang bisa menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan dalam waktu relatif hanya beberapa jam. Selain itu, Kabupaten Pacitan yang terletak di ujung barat perbatasan dengan Jawa Tengah mempunyai obyek yang menarik Gua Gong, di dalamnya ada batu-batuan dengan sinar dari batu-batuan bisa dibunyikan serta percikan air yang keluar dari batu-batuan tersebut. Selain itu, juga ada pantai Klayar dengan pasir putih serta batu karang bisa berbunyi seperti seruling. Juga ada pantai Batukurung indahnya sama dengan pantai Kuta Bali.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur telah berusaha bekerjasama dengan industri pariwisata. Pemerintah daerah kabupaten dan kota yang mempunyai obyek wisata serta dengan biro perjalanan dan PHRI. Setiap bulan diadakan pentas budaya dan pariwisata bertempat di Taman Budaya Genteng Kali Surabaya, yang diisi oleh kesenian dan budaya dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Dengan adanya agenda bulanan tersebut diharapkan bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik serta melestarikan budaya bangsa.
Sedangkan wisata religi adalah wisata gunung kawi di Malang, yang banyak dikunjungi wisatawan dari Hongkong, China, Singapura, Malaysia. Sementara wisata Walisongo mulai dari Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Bonang juga banyak dikunjungi wisatawan dari Malaysia, Timur Tengah, Brunai Darussalam.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim tahun 2014 lalu telah berhasil menyelenggarakan Festival Ramayana tingkat internasional yang diikuti oleh 6 negara, berlangsung sukses di Taman Candrawilwatikta Pandaan Pasuruan. Setiap tahun telah mengadakan Majapahit Travel Fair (MTF) yang diikuti oleh beberapa negara dari industri pariwisata. Tahun 2015 diadakan di Grand City Surabaya dari tanggal 7-10 Mei 2015.
Dengan adanya obyek wisata yang menarik serta perbaikan fasilitas infrastruktur ke daerah obyek wisata, maka diharapkan kunjungan wisata mancanegara akan bisa meningkat. Namun, harus diingat yang perlu ditingkatkan adalah memperbanyak pemandu wisata, dalam bahasa Inggris, Belanda, Arab dan Mandarin. Selain itu, juga sumber daya manusia di bidang pariwisata harus ditingkatkan dan termasuk di dalamnya bidang kuliner dari berbagai negara.
Kunjungan wisatawan dari mancanegara diharapkan akan meningkat setiap tahunnya. Tahun 2014 ada sekitar 9,5 juta wisatawan mancanegara dan pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 11 juta orang wisatawan mancanegara. Sementara pendapatan devisa tahun 2012 U$ 8,5 miliar dollar dan pada tahun 2013 naik menjadi U$ 9,8 miliar dollar, dan pada tahun 2015 ditargetkan naik menjadi U$ 11 miliar dollar.

                                                                                                   ——————— *** ——————-

Tags: