Camat-Lurah Tandem Bongkar Bangli Krampung Tanpa Gejolak

Lurah Ploso Bambang Pontjo di backup langsung oleh Camat Tambaksari Ridwan Mubarun meninjau lokasi pembongkaran bangli yang dilakukan sendiri oleh warga RT 1 RW 3 Krampung, Selasa (18/4) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Siapa bilang pembongkaran bangunan liar (bangli) harus diwarnai dulu dengan gejolak warga. Hal ini dibuktikan oleh Lurah Ploso Bambang Pontjo saat mengembalikan fungsi brandgang di Krampung RT 2 RW 3, Kelurahan Ploso, Tambaksari. Pasalnya, sudah puluhan tahun fungsi saluran air ini berdiri bangunan permanen milik warga guna memperluas rumahnya.
Lurah Ploso Bambang Pontjo didampingi Sekretaris Kelurahan Doni dan Camat Tambaksari Ridwan Mubarun memang terkenal aktif terjun langsung ke lapangan. Kemarin, kedua pejabat Pemkot Surabaya ini meninjau langsung lokasi pembongkaran bangli. Mereka menyusuri gang sempit yang pengap untuk menemui satu persatu pemilik bangunan.
Satu hal bahwa pembongkaran bangli itu rupanya tanpa melibatkan langsung dari petugas Pemkot Surabaya yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dengan pendekatan ke warga secara intens itulah warga bersedia membongkar sendiri dengan petugas yang ada di kelurahan Ploso.
“Pembongkaran bangli ini memang melanggar karena berada di atas saluran air. Memang, tidak melibatkan Satpol PP Kecamatan atau bahkan pusat karena warga bersedia membongkar sendiri,” kata Bambang saat menyusuri gang-gang sempit di lokasi pembongkaran kepada Harian Bhirawa, Selasa (18/4) kemarin.
Meski hujan saat itu mengguyur, tak menyurutkan Bambang Pontjo dan Ridwan Mubarun menunda langkahnya. Sekitar 100 meter saluran air selebar satu meter tampak padang setelah dibongkar. Saat menyusuri gang, warga pun menghadangnya. Bukan menolak, melainkan justru mengapresiasinya lantaran rumahnya sudah tidak terendam banjir.
“Sebelum bangli dibongkar ini genangan air bisa sampai selutut orang dewasa. Tapi, setelah dibongkar sejak Minggu kemarin dan hari ini (kemarin, red) sudah hampir selesai warga sudah bisa merasakan manfaatnya,” ujar Bambang.
Dibongkarnya bangli tersebut, lanjut Bambang, warga tidak memiliki akses jalan yang memadai untuk pergi ke pasar krampung. Warga RT 2 harus melintasi akses jalan yang ada di RT 1.
“Setelah pembongkaran bangli selesai nanti, kami berkoordinasi dengan Pemkot untuk membantu membersihkan saluran air dan melakukan pengerukan saluran air. Kedepan, warga RT 2 bisa menggunakan akses jalan ini setelah ditutup nanti,” jelasnya.
Ketua RW III Kelurahan Ploso, Eni yang turut mendampingi kemarin mengaku senang lantaran rumah warga sudah tidak banjir lagi. Selain itu, warga juga tidak kesulitan lagi ketika hendak pergi ke Pasar yang ada di Jalan Kapas Krampung.
“Sebanyak 90 Kepala Keluarga (KK) RT 1 ini memang banyak yang bilang kalau saat ini sudah lega rumahnya tidak terendam banjir. Meski rumahnya sebagian dibongkar, namun menerimanya secara baik dan positif,” katanya.
Sementara, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengapresiasi kinerja lurahnya yang aktif terjun langsung ke pemukiman warganya. Sebab, dengan cara itu bisa meredam gejolak warga dan saat proses pembongkaran bisa berjalan normal dan aman.
“Pembongkaran bangli ini tidak ada bentuk paksaan yang berlebihan. Hal ini karena memang melalui proses pendekatan yang humanis,” tutur mantan Camat Rungkut ini.
Ridwan terus berupaya melakukan metode-metode pendekatan ke warga bersama lurah-lurah lantaran wilayah Tambaksari cukup luas. “Kami akan terus mencoba melakukan pendekatan ke warga secara humanis. Agar masyarakat bisa terus bekerja sama untuk keamanan wilayah Tambaksari,” pungkasnya. (geh)

Tags: