Carnival On The River Sedot Ribuan Warga

Para peserta Carnival On The River 2016 di Kabupaten Pasuruan memperagakan busana di atas rakit yang menelusuri aliran Sungai Complong Kejayan Kabupaten Pasuruan sepanjang 1 kilometer, Minggu (9/10). [hilmi husain]

Para peserta Carnival On The River 2016 di Kabupaten Pasuruan memperagakan busana di atas rakit yang menelusuri aliran Sungai Complong Kejayan Kabupaten Pasuruan sepanjang 1 kilometer, Minggu (9/10). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Parade busana di atas aliran Sungai Complong Kejayan atau yang lebih dikenal dengan Carnival On The River digelar di Kabupaten Pasuruan, Minggu (9/10). Meski sudah digelar untuk ketujuh kalinya,  namun parade busana tersebut tetap menyedot ribuan masyarakat serta para pengguna Jalan Raya Kejayan jurusan Pasuruan-Malang yang kebetulan lewat.
Meski Carnival On The River yang sedianya dibuka pukul 08.00, ternyata molor hingga pukul 10.15  namun kegiatan tahunan tersebut tak menyurutkan minat untuk penonton. Mereka sejak pagi sudah memenuhi bibir sungai yang akan dilintasi peserta Carnival On The River sejak beberapa jam sebelum diberangkatkan.
Para penonton seakan terhipnotis oleh tampilan mereka yang ekspresif menggunakan kostum berbagai model pakaian corak budaya, etnis tergambar dalam warna-warni pakaian adat yang dipakai peserta.
“Saya beserta keluarga sangat terhibur dengan parade busana di atas aliran Sungai Complong Kejayan ini. Terus terang saja, saya sudah menyaksikan langsung sebanyak dua kali. Tapi tak bosan, karena setiap tahunnya berganti tema. Tema itulah yang menjadi pembedanya,” tandas Hilda, warga Purwodadi di lokasi acara kepada Harian Bhirawa.
Hal serupa juga diungkapkan Hasyim, warga Pandaan. Ia pun juga rela bersama keluarganya hanya untuk menyaksikan kegiatan Carnival On The River.  “Ini unik sekali. Umumnya peragaan busana sering dijumpai di jalanan maupun di panggung-panggung mewah. Tapi yang saya lihat saat ini adalah peragaan busana di atas sungai. Makanya kami rela datang ke Kejayan pagi hari. Kostumnya menarik, ada peserta pakai pakaian khas Jawa dan ada pula yang memakai pakaian khas Bali dan lainnya,” kata Hasyim.
Sedangkan, Melisa, warga Malang yang kebetulan melewati Jalan Raya Kejayan juga mengaku terhipnotis dengan peragaan parade busana di atas sungai.  “Awalnya kami bersama keluarga hanya ingin tahu saja. Kebetulan mau istirahat di daerah Kejayan. Dan ternyata ada titik keramaian di sekitaran Sungai Kejayan. Begitu parkir dan melihat kegiatan itu, sungguh luar biasa. Baru kali ini ada catwalk mengapung. Para pesertanya juga sangat kreatif-kreatif. Sehingga momen itu kami abadikan lewat ponsel saya,” tandas Melisa.
Ada 54 peserta yang mengikuti Carnival On The River. Puluhan  peserta tersebut merupakan pelajar dari perwakilan sekolah tingkat SMA dan SMK se-Kabupaten Pasuruan. Siswa-siswi itu pun tersenyum tiada henti serta melambaikan tangan ke ribuan penonton yang membanjiri bibir sungai sepanjang 1 kilometer mulai dari garis start menuju finish.
Ketua Panitia Carnival On The River Edi Santoso menyampaikan tahun ini Carnival On The River mengambil tema Indonesia Cantik, yakni mengangkat batik jumput, mengeksplore budaya Indonesia. “Dengan mengusung tema Indonesia Cantik, kami menunjukkan kepada dunia luar bahwa Indonesia kaya akan ragam budayanya. Ini sudah ketujuh kali. Tapi tahun ini jauh lebih meriah karena masuk dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan. Pesertanya juga bertambah dari 30 peserta untuk tahun lalu, saat ini bertambah menjadi 54 peserta,” kata Edi Santoso.
Carnival On The River dilepas Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, disusul Kepala Dinas Pendidikan Iswahyudi dan sejumlah pejabat. Para peserta juga memberikan salam kepada bupati dan pejabat dari atas rakit yang dikawal enam sampai delapan siswa yang terjun ke sungai.
Sementara itu, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf mengungkapkan even tahunan yang tahun ini dimasukkan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Pasuruan diharapkan terus dikembangkan, sehingga bisa menjadi ikon daerah.
“Kegiatan ini sangat merangsang kreativitas dan menumbuhkan kecintaan, yakni pada lingkungan terutama sungai. Harapan kami kegiatan seperti ini juga akan menambah potensi wisata di Kabupaten Pasuruan,” kata HM Irsyad Yusuf.
Adik kandung Gus Ipul ini juga berterima kasih kepada SMAN 1 Kejayan yang memiliki inovasi menggelar even tersebut. Iapun juga bangga dengan pihak sekolah yang bekerja keras sehingga pagelaran tersebut bertahan hingga tujuh tahun. [hil]

Tags: