Cegah Penularan Penyakit Rabies, Disnakkan Situbondo Vaksinasi Hewan di Tiga Titik

Ir Sulistiyani, Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Disnakkan Kabupaten Situbondo, saat memimpin vaksinasi rabies Kamis (20/7). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Mavet) mengadakan vaksinasi bagi ratusan hewan. Kegiatan rutin tersebut diletakkan di tiga titik dengan diresmikan Kabid Keswan dan Mavet Disnakkan Kabupaten Situbondo, Sulistiyani di halaman belakang Kantor Disnakkan Kabupaten Situbondo, Kamis (20/7).

Dalam vaksinasi tahun ini, Disnakkan Kabupaten Situbondo rencananya akan menyasar 150 hewan peliharaan jenis kucing, anjing, musang dan monyet. Menurut Kepala Disnakkan Kabupaten Situbondo, Achmad Junaidi melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Sulistiyani, vaksinasi rabies diselenggarakan di tiga lokasi.

Pertama di Kantor Disnakkan Kabupaten Situbondo. Kedua di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih dan ketiga di Desa Balung, Kecamatan Kendit. “Ya untuk masyarakat kota dan sekitarnya kegiatan vaksinasi rabies dipusatkan di halaman belakang Kantor Disnakkan Situbondo. Itu dibuka mulai hari Kamis dan Jumat, 20-21 Juli 2023. Kemudian titik selanjutnya di Desa Balung hari Senin, 24 Juli dan di Desa Wonorejo hari Selasa, 25 Juli,” beber Sulistiyani, disela sela vaksinasi.

Pemilihan tiga lokasi tersebut banyak populasi hewan peliharaan sehingga berpotensi terpapar penyakit rabies. Apalagi, jenis hewan peliharaan ini mayoritas di lepas dan sangat rentan terpapar penyakit rabies. Seperti Desa Wonorejo yang berbatasan dengan Banyuwangi rentan dengan penularan. “Jadi besar kemungkinan lalu lintas anjing di daerah itu lebih tinggi dibandingkan dengan titik yang lain,” sambung Sulistiyani.

Sulistiyani memastikan saat ini, Kabupaten Situbondo masih bebas dari sebaran rabies. Meski demikian, pihaknya masih mewaspadai penyebaran penyakit yang bisa menular kepada manusia. “Vaksin ini bertujuan untuk memberikan kekebalan pada hewan pembawa rabies. Seperti anjing, kucing, musang, dan monyet. Diketahui penyakit rabies sangat berbahaya bila sudah menginfeksi kepala manusia. Sebab penyakit tersebut menyerang saraf otak, sehingga penderitanya akan mengalami halusinasi yang hebat,” tutur Sulistiyani.

Masih kata Sulistiyani, penularan penyakit rabies kepada manusia sejak jauh hari perlu di antisipasi, karena resiko kematian yang sangat tinggi bila terlambat ditangani. Apalagi vaksin yang bernama Vaksin Anti Rabies atau VAR tersebut juga tidak mudah untuk didapatkan. “Ya saat ini yang ada masih di rumah sakit Bali. Untuk rumah sakit di Situbondo, kami belum tahu ada atau tidak, karena kami belum menanyakan,” ungkap Sulistiyani.

Selanjutnya Sulistiyani meminta kepada masyarakat Situbondo yang mempunyai hewan peliharaan agar mendatangi dokter hewan terdekat. Sebaliknya, harap Sulistiyani, untuk masyarakat, jangan menunggu program vaksinasi rabies gratis dari pemerintah. Sebab selain jumlahnya terbatas, karena hanya tersedia 150 dosis. “Terlebih fungsi vaksin hanya sebuah pencegahan saja,” pungkas Sulistiyani seraya mengaku hingga kemarin sedikitnya tercatat ada 21 ekor hewan peliharaan yang divaksinasi rabies.[awi.ca]

Tags: