Dukungan PDIP Dikabarkan Mengalir ke SeRaSi

SeRaSiSurabaya, Bhirawa
Di tengah upaya DPC PDIP Kota Surabaya memenangkan kembali kursi Wali Kota Surabaya, berhembus kabar perpecahan di internal partai berlambang banteng moncong putih itu. Sejumlah kader partai diduga bermanuver dengan mendukung pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan PAN.
Salah seorang sumber dari tim pemenangan Rasiyo-Lucy mengatakan, sejumlah kader PDIP yang akan mendukung Paslon Serasi rencananya akan mendeklarasikan dukungannya pada hari ini di restoran Nur Pacific Jalan Gubeng.
Menurut dia, yang memotori dukungan ini adalah Saleh Mukadar mantan anggota DPRD Jatim . Diketahui, Saleh MukadarĀ  yang juga pernah menjadi ketua Pengcab PSSI Surabaya selama ini memang berseberangan dengan Wisnu Sakti Buana yang notabene adalah ketua DPC PDIP Kota Surabaya.
“Rencananya besok (hari ini), mereka (kader PDIP yang akan mendukung Rasiyo-Lucy) mengatasnamakan elemen masyarakat, bukan PDIP,” katanya.
Sementara itu Saleh Mukadar saat dikonfirmasi membantah bahwa dia mendukung paslon Rasiyo-Lucy. Mantan wakil ketua DPD PDIP Jatim itu berdalih pada saat ini dia sedang berada di kampung halamannya di Ambon. Bahkan, komisaris PT Persebaya Indonesia juga mengaku tidak tahu menahu terkait adanya sejumlah kader PDIP yang menyeberang mendukung paslon lawan.
“Saya di kampung mas. Saya tidak tahu kalau ada itu (dukungan kader PDIP ke paslon Rasiyo-Lucy),” katanya lewat sambungan telepon selular, Kamis(8/10).
Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengaku tidak kaget dengan adanya kabar perpecahan di tubuh partai pada saat ada momentum politik. Hampir tiap kali ada momentum pemilihan kepala daerah, pasti ada sejumlah kader yang dikabarkan mendukung paslon lawan.
“Saya kira itu (kader PDIP mendukung paslon lawan) hal yang biasa terjadi. Tinggal ditunggu saja apa mereka memiliki suara yang signifikan untuk bisa melawan paslon yang kami usung,” katanya.
Lebih jauh Awi, panggilan Adi Sutarwijono mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menginventarisir data keanggotaan DPC PDIP Kota Surabaya. Jika diketahui dan terbukti ada sejumlah kader yang membelot, maka dia tak segan-segan akan melaporkan hal tersebut ke pihak DPP.
Nantinya DPP yang akan memutuskan sanksi apa yang pantas diberikan bagi kader yang tidak patuh pada perintah partai. “Semua keputusan kami serahkan sepenuhnya pada DPP,” pungkas Awi.
Selain itu, Jubir Tim Pemenangan Pasangan Cawali-Cawawali Surabaya Risma-Whisnu (Diusung PDIP) Didik Prasetiyono mengatakan terhadap kabar tersebut pihaknya akan kaji di dalam tim setelah benar ada fakta kejadian.
“Di dalam partai sudah jelas aturan bagi semua anggota partai untuk mengamankan kebijakan organisasi, termasuk rekomendasi dalam pilkada Surabaya ini,” katanya.
Menurut dia, bagi yang tidak patuh terhadap kebijakan organisasi tentunya akan dikaji sanksi terhadap yang bersangkutan. “Sejauh mana pelanggaran aturan organisasi tergantung data dan fakta kejadian,” ujarnya. (geh)

Tags: