Empat Desa Tertinggal Diselesaikan Tahun Ini

Kab Malang, Bhirawa
Saat ini masih ada empat desa tertinggal di Kabupaten Malang. Sesuai program yang dicanangkan Pemkab Malang, keempat desa tertinggal tersebut akan diselesaikan pengentasannya pada tahun 2016 ini.
Penegasan ini disampaikan Kepala BPM (Badan Pemberdayaan Masyarakat) Kabupaten Malang, Eko Suwanto kepada wartawan, Kamis kemarin (31/3)..
“Dalam koordinasi kami (BPM) dengan pihak-pihak terkait, pokoknya tahun ini harus tuntas. Sudah tidak lagi ada desa tertinggal di Kabupaten Malang,” ungkap Eko.
Ditegaskan, pihaknya sudah ‘menantang’ para camat untuk serius dalam mendukung program pengentasan desa tertinggal tersebut.
“Keempat desa tersebut masuk kategori desa tertinggal karena masalah infrastrukturnya. Sedangkan, untuk potensi alam dan sumber daya manusia (SDM) tidak ada masalah. Sehingga yang kita benahi yaitu terkait infrastruktur desa,” tuturnya.
Empat desa yang dimaksud adalah Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo, Desa Sumberkerto Kecamatan Pagak, lalu ?Desa Putukrejo dan Kaliasri Kecamatan Kalipare.? Ditambahkan, telah terjadi penurunan jumlah yang signifikan dari sebelumnya. Pada 2010 masih terdapat 154 desa tertinggal.
“Awalnya 154 desa, lalu turun menjadi 10, kemudian 7, dan sekarang 4 desa,” katanya.?? Penilaian atau penetapan desa tertinggal didasarkan pada self assessment yang dilakukan sendiri oleh camat dan kepala desa.
“Mereka menilai sendiri wilayahnya, hanya acuannya sudah ada,” imbuhnya.
Penentuan kriteria sebuah desa dikategorikan tertinggal didasarkan pada sejumlah indikator yang telah dinilai (skoring). Perlu diketahui, kategorisasinya yaitu desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa maju, dan desa sangat maju.
Penetapan kriterianya berdasarkan pada 13 (tigabelas) indikator, antara lain jalan utama, lapangan usaha, fasilitas pendidikan dan kesehatan, sarana komunikasi, sumber air minum, persentase rumah tangga pengguna listrik, persentase rumah tangga pertanian, sosial ekonomi penduduk, dan kemudahan mencapai puskesmas, pasar permanen, serta pertokoan.?
“Setiap indikator diskoring, lalu ditentukan nilanya dalam bentuk persentase. Hasilnya nanti termasuk dalam kategori desa apa,” pungkasnya. [sup]

Tags: