Holcim Gelar Kompetisi Desain Konstruksi

Oepoyo Prakoso, LafargeHolcim Awards Coordinator untuk Indonesia (tengah) dan Ary Indra, Principle Aboday Architect (kanan), menjadi pembicara dalam acara media gathering LafargeHolcim Awards.

Oepoyo Prakoso, LafargeHolcim Awards Coordinator untuk Indonesia (tengah) dan Ary Indra, Principle Aboday Architect (kanan), menjadi pembicara dalam acara media gathering LafargeHolcim Awards.

Surabaya, Bhirawa
LafargeHolcim Foundation for Sustainable Construction kembali membuka kompetisi desain konstruksi berkelanjutan paling bergengsi di dunia. LafargeHolcim Awards mencari proyek unggulan dari para profesional muda yang menggabungkan konsep konstruksi berkelanjutan dengan keunggulan arsitektur.
Kompetisi ini akan menilai ide-ide terbaik untuk mengatasi tantangan saat ini; urbanisasi dan peningkatan kualitas hidup.
LafargeHolcim Foundation telah mengidentifikasi the five target issues yang bertujuan untuk memperjelas prinsip mempertahankan habitat manusia untuk generasi mendatang, sekaligus menjadi dasar penilaian dalam LafargeHolcim Awards.
“Perencanaan, pembangunan dan konstruksi dapat berperan aktif dalam keberlanjutan. Salah satu caranya dengan menerapkan 5 target issues atau kriteria konstruksi berkelanjutan, yaitu; Progress – inovatif dan dapat dicontoh, People – etis dan melibatkan masyarakat, Planet – keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam, Prosperity – layak secara ekonomi, dan Place – memenuhi unsur estetis,” terang Profesor Gunawan Tjahjono  Guru Besar Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia.
LafargeHolcim Awards yang kini memasuki putaran kelima terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori utama dan Next Generation. Kategori utama dibuka bagi arsitek, perencana, insinyur, mahasiswa jurusan terkait, pemilik proyek, pengembang dan kontraktor yang menunjukkan praktik konstruksi berkelanjutan pada penggunaan teknologi, aspek lingkungan sosial ekonomi, dan budaya dalam perencanaan dan konstruksi proyeknya. Proyek harus telah mencapai tahap lanjutan dari sisi desain, memiliki probabilitas tinggi untuk dieksekusi, dan belum memulai proses pembangunan sebelum 4 Juli 2016.
Peserta di bawah umur 30 tahun juga dapat mengirimkan konsep visioner dan ide beraninya dalam kompetisi ini melalui kategori Next Generation yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dan profesional muda. [ma]

Tags: