IPM Jatim Alami Kemajuan, Harapan Hidup Meningkat

Indeks Pembangunan ManusiaPemprov Jatim, Bhirawa
Pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur. Pada tahun 2015, IPM Jawa Timur telah mencapai 68,95.
Angka ini meningkat sebesar 0,81 poin dibandingkan dengan IPM Jawa Timur pada tahun
2014 yang sebesar 68,14. Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Jawa Timur berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Jawa Timur pada tahun 2015 tumbuh sebesar 1,19 persen dibandingkan tahun 2014.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono melalui Kabid  Statistik Sosial Ir. Zulkipli, M.Si.menjelaskan selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Tren komponen itu sepertti Angka Harapan Hidup saat lahir di Jatim pada tahun 2015 lalu tumbuh 0,32 persen.
“Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,68 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Selanjutnya tren komponen Harapan Lama Sekolah (HLS) pada tahun 2015 tumbuh 1,68 persen dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS 25 th +) pada tahun tersebut juga tumbuh 1.31 persen.
“Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,66 tahun, meningkat 0,21 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,14 tahun, meningkat 0,09 tahun dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya.
Kemudian tren komponen pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp. 10,38 juta pada tahun 2015, meningkat Rp 371,22 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. “Jadi meningkatnya IPM Jatim disebabkan oleh peningkatan pada semua komponen pembentuk indeks,” ujarnya.
Untuk pertumbuhan IPM di Jatim tertinggi 2014-2015 dari rilis BPS Jatim menyebutkan Kabupaten Sampang tumbuh 2,12 persen, Kabupaten Blitar 1.87 persen, dan Kabupaten Pacitan 1,75 persen. Sedangkan terendah di Kabupaten Nganjuk 0,45 persen, Kabupaten Lamongan 0,6 persen, dan Jember 0,63 persen.
“Sedangkan kabupaten/kota yang mengalami perubahan status pembangunan manusia dari tahun 2014 ke tahun 2015 yaitu Kabupaten Tulungagung status sedang menjadi status tinggi, dan Kota Malang status tinggi menjadi sangat tinggi. Namun, masih ada satu daerag dengan status pembangunan manusia dengan taraf rendah yaitu Kabupaten Sampang,” katanya. [rac]

Tags: