Kasus Dugaan Korupsi Bupati Probolinggo Nonaktif Probolinggo

Petugas KPK saat menggeledah rumah Zulmi Noor Hasani di Desa Sidomukti. [wiwit agus pribadi]

Periksa Penjual Tanah dan Geledah Rumah Ketua DPD NasDem
Probolinggo, Bhirawa
Proses penyidikan dugaan korupsi yang menjerat Bupati Probolinggo nonaktif, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin terus berjalan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya melakukan penggeledahan di rumah para kontraktor Kabupaten Probolinggo tapi puluhan penjual tanah dipanggil untuk diperiksa oleh penyidik KPK. Selain itu KPK menggeledah rumah ketua DPD NasDem kota Probolinggo yang masih saudara Hasan Aminuddin.
Pemeriksaan puluhan tidak dilakukan di Mapolres Probolinggo Kota. Informasinya, penyidik akan memeriksa mereka di Mapolres Malang. “Informasinya ada 39 orang penjual tanah ke HA (Hasan Aminuddin) mau diperiksa KPK di Malang,” kata salah satu narasumber Bhirawa, Kamis (28/10).
KPK menggeledah rumah Ketua DPD Partai NasDem Kota Probolinggo, Zulfikar Himawan, Kamis (28/10) di Perumahan Arum Permai, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Beberapa penyidik yang memakai rompi bertuliskan KPK masuk ke rumah model minimalis tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Penyidik juga tampak masuk ke mobil pribadi HRV warna hitam Nopol B 1582 WYI yang diparkir di garasi rumah tersebut.
Selain rumah Zulfikar Himawan, KPK juga menggeledah rumah Taufik, kontraktor langganan Hasan Aminuddin di Desa Pikatan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Namun sayang petugas KPK tidak menemukan pria rekanan Pemkab Probolinggo tersebut. KPK juga mendatangi Meubel Java Furniture di Jalan Pantura Gending, namun tidak menemukan Taufik.
Menurut Purwanto, salah seorang warga yang juga penjual minuman di depan meubel Taufik bahwa sejak pukul 11.00 WIB, tampak 2 mobil datang ke lokasi dan melihat beberapa orang berpakaian rapi masuk ke dalam meubel.
“Ada 2 mobil warna hitam, sekitar 5 orang berpakaian rapi turun dan masuk ke meubel Taufik yang juga berprofesi kontraktor. Katanya dari KPK, sepertinya Taufik tidak ada di rumah dan di tempat meubel furniturenya. Terus, 2 mobil keluar jalan ke arah timur,” tandas Purwanto.
Hingga kini, penyidik KPK masih terus intensif melakukan pemeriksaan saksi-saksi kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya anggota DPR RI Hasan Aminuddin selain ditetapkan menjadi tersangka jual beli jabatan, juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang).
Dari pengembangan perkara KPK telah memeriksa berbagai saksi. Salah satunya Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin, Sekda Probolinggo Soeparwiyono, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisat, dan Kebudayaan Probolinggo Sugeng Wiyanto, Kadis Tenaga Kerja Probolinggo Doddy Nur Baskoro serta saksi lainnya.
KPK mengkonfirmasi para saksi soal adanya dugaan penerimaan sejumlah uang dan kepemilikan aset Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin. KPK telah menetapkan 22 tersangka atas kasus tersebut dan sudah memeriksa 91 orang saksi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pengembangan kasus dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), yang menjerat Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin. Rumah H Sholeh yang digeledah tim KPK Rabu (27/10).
H Sholeh merupakan kakak kandung Hasan Aminuddin. Ia selama ini juga jadi kontraktor besar di Probolinggo. Informasi yang diperoleh Bhirawa menyebutkan, dua mobil yang dikendarai tim penyidik KPK, awalnya mendatangi rumah H. Sholeh, di tepi jalan raya pantura perbatasan Wiroborang Kota Probolinggo dan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Namun, tim KPK segera balik kanan. Sebab, H. Sholeh sudah 2 tahun terakhir tak tinggal di rumah itu. “Iya, tadi ada tamu petugas KPK datang pakai dua mobil. Tapi, karena memang tidak ada di rumah ini, jadi langsung balik,” kata penjaga rumah Sholeh.
H Sholeh, diketahui itu tinggal di rumah putrinya di jalan Suyoso nomor 49 Kota Probolinggo. Tim KPK sendiri, datang sekitar pukul 11.00. Di dalam rumah mewah itu, sekitar 10 orang petugas KPK, langsung melakukan penggeledahan.
Dua mobil mewah milik Sholeh pun, tidak luput dari penggeledahan. “Iya, tadi ada tamu (KPK) pakai dua mobil hitam. Pas awal datang, mereka langsung masukkan mobil dan minta pagar ditutup. Supaya, tidak diketahui wartawan,” kata Kardi, penjaga rumah Sholeh di jalan Suyoso Kota Probolinggo.
Kardi menceritakan, tamu KPK itu datang sekitar pukul 11.00. Penggeledahan dilakukan sekitar 3 jam. “Tidak ada barang yang dibawa petugas. Cuma diperiksa saja,” aku penjaga rumah itu. [wap]

Tags: