Komunitas Teras Tanah di Tigasan Wetan Kenalkan Literasi pada Anak-anak

Komunitas Teras Tanah di Tigasan Wetan kenalkan literasi ke anak-anak. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Tak ingin dicap buruk dan terus tertinggal. Inilah alasan Komunitas Teras Tanah dibentuk oleh pemuda di Desa Tigasan Wetan, komunitas yang ingin memajukan desa. Dengan mengajak anak – anak untuk sadar terhadap pentingnya pendidikan dan literasi.
Berawal dari pemikiran pemuda di Desa Tigasan Wetan, yang selama ini menganggap minim adanya kegiatan positif. Padahal jumlah pemuda desa cukup banyak. Kondisi ini membuat Wahyudi Bahtiar, pemuda di desa setempat, terlecut kepeduliannya. Ia ingin ada kegiatan yang bisa berkontribusi bagi perkembangan desa.
Tahun 2019, Wahyudi membentuk komunitas yang diberi nama Teras Tanah. Kegiatan perdananya saat ada festival desa yang berlokasi di Bukit Dami. Sebuah lokasi yang kini dikembangkan menjadi potensi desa. Festival ini mengangkat tema penghijauan dan perkenalan Bukit Dami.
“Teras Tanah ini sengaja dibentuk untuk mengembangkan desa. Kebetulan saat saya pulang di sela – sela kesibukan kuliah, saya melihat sangat minim kegiatan di sini (Tigasan Wetan, red),” ungkapnya, Selasa (5/4).
Dari kegiatan ini maka pemuda desa sepakat mengelola Bukit Dami. Dan sekitar awal 2020 diluncurkan wisata edukasi tanam di lokasi sekitar Bukit Dami. Ini untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada di sana. Tetapi tiba – tiba ada pandemi di awal 2020. Sehingga banyak kegiatan yang sudah direncanakan pun harus ditunda dan dibatalkan.
Namun, kondisi ini tidak membuat Wahyudia dan Komunitas Teras Tanah berpangku tangan. Justru selama adanya pembatasan, melihat kondisi ini menjadi berkah. Banyak warga dan pemuda di Kecamatan Leces tidak bisa bepergian ke luar kota.
Akhirnya, mereka sepakat untuk mengenalkan potensi Bukit Dami ke warga setempat dan luar desa. Rupanya respon yang ditunjukkan masyarakat cukup positif. Banyak wisatawan lokal dari desa tetangga berdatangan. Bahkan tidak jarang yang memilih menginap semalam. ”Wisatawan lokal ini kami ajak untuk lebih mengenal keindahan Bukit Dami. Mulai dari kegiatan berkeliling bukit hingga menanam pohon di lokasi setempat,” ujarnya.
Lulusan Politeknik Negeri Bali ini menjelaskan, Teras Tanah tidak hanya semata – mata mengembangkan potensi Bukit Dami. Komunitas ini juga berupaya meningkatkan kemajuan anak anak di Desa Tigasan Wetan. Apalagi, banyak masyarakat yang memandang remeh desanya. ”Banyak komentar negatif tentang desa kami. Ada yang bilang kalau desa kami ini sarang begal. Mungkin karena lokasi di dekat perbatasan,” tuturnya.
Mahrundi, anggota Komunitas Teras Tanah lainnya menyebut, memang awalnya, Desa Tigasan itu terkenal sebagai tempatnya maling. Konon, banyak maling yang bersembunyi di Desa Tigasan Wetan. Desa ini terkenal sering kekeringan.
“Orang Leces menyebut Ruk juruk en atau dalam Bahasa Indonesia berarti terpelosok. Makanya stigma ini ingin kami ubah lewat kegiatan kelas pohon,” terangnya.
Maka para pemuda di Tigasan Wetan seperti Wahudi dan Mahrundi, membuat sejumlah kegiatan yang mengenalkan pada literasi. Seperti membuat kelas pohon yang dimulai pada 2021. Di mana anak – anak yang datang, diminta untuk membaca buku yang dipilihnya hingga selesai. Selanjutnya, mereka menceritakan isi buku yang dibacanya.
Kegiatan ini dilakukan seminggu dua kali pada Sabtu dan Minggu. Bahkan buku yang mereka pilih pun bebas untuk dipinjam. Tak hanya itu, anak anak ini juga diajak mengenal dan memainkan permainan tradisional. Mulai dari gobaksodor hingga egrang.
“Sebab kami lihat anak – anak jaman sekarang lebih suka memegang gadget daripada buku. Padahal kalau berlebihan, justru bisa berdampak negatif,” tandasnya.
Wahyudi berharap, agar anak di Desa Tigasan Wetan bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Dengan semakin banyak warga di desanya yang berpendidikan, maka bisa berdampak pada kemajuan desa setempat.
“Kami ingin mereka sadar kalau pendidikan dan literasi itu penting. Meski, pendidikan tinggi tidak menjamin kesuksesan, namun minimal bisa ada kontribusi bagi desa,” tambah Wahyudi. [wap.fen]

Tags: