KPI Tuban Ajak SKPD Pecahkan Problem Perempuan

Ketua KPI Cabang Tuban, Siti Istianah saat memaparkan kondisi kemiskinan yang dilanda oleh kamum perempuan di Kabupaten Tuban. (khoirul huda/bhirawa)

Ketua KPI Cabang Tuban, Siti Istianah saat memaparkan kondisi kemiskinan yang dilanda oleh kamum perempuan di Kabupaten Tuban. (khoirul huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa.
Jika sebagian besar elemen masyarakat, baik itu Lembaga Sawadaya masyarakat (LSM), Ormas dan organisasi kemahasiswaan memperingati 21 April sebagai Hari Kartini dengan melakukan aksi pada sejumlah tempat sterategis, berbeda dengan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Tuban.
Para “Kartini” di Bumi Wali Tuban ini mengundang sejumlah elemen, baik LSM, Ormas dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk berdiskusi memecaahkan problem perempuan khususnya di Kabupaten Tuban yang kaya akan sumberdaya alama didalamya.
“Silahkan, kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi pada teman-teman yang menyampikan aspirasi dijalan, kami tak mencoba mengedukasi masyarakat bersama dengan para pemangku kepentingan,” Kata Siti Istianah, Ketua KPI cabang Tuban.
Almuni UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini juga mengungkapkan, hampir sebagian besar kaum perempuan, khsusnya dipelosok desa belum mendapatkan hak sepenuhnya yang seharusnya didapat, seperti pendidikan, peluang kerja , maupun penghargaan kinerjl.
“Dalam survei dan kajian kami, apa yang seharusnya didapat oleh perempuan , tanpa mengesampingkan kodrat sebagai perempuan itu sepenuhnya belum didapat, misalnya para pembatik di Tuban ini hanya dihargai Rp10.000/lembar kain batik, padahal ini adalah karya yang sangat mahal harganya,” terang Istianah.
Sementara itu, Lembaga Pres Mahasiswa STITMA, PMII, Alumni Sekolah Feminis, dan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) melakukan aksi turun jalan peringatan Hari Kartini di perempatan Jl Basuki Rahmat Tuban.
Dalam aksinya, mereka ini menyuarakan, esensi peringatan Hari Kartini bukanlah memakai sangul, berkebaya dll. ”Selama ini setiap pelaksanaan Hari Kartini belum ada edukasi yang konkret dilakukan masyarakat termasuk Pemkab Tuban, tentang subtansi dari perjuangan Kartini yang sebenarnya. Pelaksanaan Hari Kartini hanya sebatas seremonial belaka,” kata Ketua KPR Imanul dalam orasinya.
Nilai-nilai perjuangan yang seharusnya ditanampakan pada generasi muda seperti yang dilakukan oleh Kartini dan dijadikan teladan adalah semangat menimba ilmu dan memperjuangkan hak mayarakat.
”Jangan memaknai perjuangan Kartini dari busananya semata, akan tetepi meneruskan perjuangan dalam mendorong adanya emansipasi perempuan, non diskriminasi, menjaga harkat dan martabat perempuan adalah esensi perjuangan yang dilakukan Kartini,” terang Ketua KPR Tuban ini dalam orasinya. (hud)

Tags: