Melihat Produksi Umbul-umbul dan Bendera dari Kaliwungu, Jombang

Alfan Efendi saat mengerjakan pesanan bendera merah putih. Saat ini dia sudah menerima pesanan seribu unit. [Arif Yulianto]

Sudah Laku Seribu Unit, Pelanggannya Instansi Pemerintah hingga Swasta
Kab Jombang, Bhirawa
Salah satu warga Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Alfan Efendi merupakan produsen umbul-umbul dan bendera merah putih sejak 2001. Kualitas umbul-umbul dan bendera merah putih buatan Alfan tak perlu diragukan lagi.
Alfan Efendi bahkan sudah dipercaya semua instansi pemerintah, baik pemerintah desa dan kecamatan untuk membuat bendera setiap agustusan. Bulan Agustus merupakan bulan penuh berkah bagi Alfan Efendi.
Di usianya yang tak lagi muda, Alfan Efendi tetap bergairah memproduksi tumpukan kain merah putih di gudangnya. Alfan Efendi merupakan pembuat umbul-umbul, bendera merah putih, maupun bendera partai.
Pada awal aktivitas memproduksi umbul-umbul dan bendera, sistem penawaran door to door dijalani Alfan Efendi menawarkan produknya. “Awal-awal dulu saya door to door menawarkan ke instansi- instansi. Sekarang tinggal telfon saja,” kata dia, Minggu (7/8).
Pesanan bendera di tempat Alfan Efendi mengalami peningkatan sejak dua bulan terakhir ini, baik pesanan dari pemerintah desa hingga instansi swasta. Hingga saat diwawancarai, dia mencatat, sudah ada 1.000 potong bendera merah putih dan 1000 potong umbul-umbul dengan warna warni khas kemerdekaan. “Pesanan merata dari semua desa, mulai Kedungbogo Ngusikan sampai Ngampungan Bareng,” tuturnya.
Dia menjelaskan, satu desa atau kecamatan umumnya melakukan pemesanan lebih dari 50 potong. Ada pula yang memesan hingga 100 potong.
Ukuran yang dipesan juga bervariasi, mulai ukuran kecil 80 x 120 sentimeter yang biasanya dipasang di depan rumah maupun ukuran jumbo 120 x 180 sentimeter yang biasanya dipasang di depan kantor instansi.
Dalam melayani melonjaknya pesanan bendera, Alfan dibantu satu pekerja di rumahnya yang bertugas menyablon. Beberapa instansi kadang meminta untuk memberi tambahan logo, nama instansi maupun jargon yang ditempelkan di bendera.
Selain itu, Alfan Efendi juga memberdayakan sejumlah penjahit lokal untuk membantunya menyelesaikan garapan bendera. “Saya fokus melayani pesanan dan memotong bendera, nanti ada lagi yang nyablon dan jahit sendiri,” bebernya.
Karena banyaknya pesanan, Alfan Efendi sering nalangi ongkos jahit dan pembelian kain dasar bendera. Hal ini karena beberapa instansi pemerintah sering berjanji membayar ketika anggaran mereka cair. “Itu sudah biasa, setiap tahun juga begitu,” tandasnya. [Arif Yulianto]

Tags: