Pansel Sembunyikan 22 Nama Calon Dewan Pendidikan

Pansel Dewan Pendidikan Surabaya mendengarkan pemaparan gagasan salah satu pendaftar di Kantor Dindik Surabaya, Kamis (18/9).

Pansel Dewan Pendidikan Surabaya mendengarkan pemaparan gagasan salah satu pendaftar di Kantor Dindik Surabaya, Kamis (18/9).

Surabaya, Bhirawa
Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota Dewan Pendidikan Surabaya sudah mengantongi 22 nama yang lolos tahapan pemaparan gagasan. Sayang, sampai saat ini, ke-22 nama tersebut masih tertutup dari publik. Pansel sengaja menyembunyikannya tanpa alasan yang jelas dan kuat.
Anggota Pansel Dewan Pendidikan Surabaya Prof Zainudin Maliki mengakui, setelah tahap pemaparan gagasan dilakukan akhir pekan lalu, hasilnya langsung bisa diketahui. Sesuai rencana, dari 54 nama ada 22 nama yang muncul untuk diajukan ke wali kota. Siapa saja mereka? Zainudin menolak untuk menyebutkannya. Menurutnya, tidak dipublikasikannya nama-nama tersebut sudah keputusan Pansel yang berjumlahkan lima orang anggota.
“Tidak ada pertimbangan khusus mengapa tidak diumumkan. Hanya saja ini sudah keputusan Pansel yang harus ditaati bersama,” kata dia saat ditemui di Kantor Dindik Jatim, Senin (22/9).
Meski tertutup, Zainudin masih memberi gambaran tentang siapa saja yang lolos di antara 22 calon tersebut. Di antaranya ada yang berlatar belakang dari pengusaha, profesional, profesional kependidikan, dan organisasi kemasyarakatan keagamaan. Dipilihnya calon berlatar belakang pengusaha, diakui Zainudin sudah sangat tepat. Sebab, keberadaannya nanti di Dewan Pendidikan dapat menghubungkan antara dunia pendidikan dengan kalangan dunia usaha dan industri.
Tokoh ini bisa membawa visi misinya di Dewan Pendidikan agar lebih banyak pengusaha sukses yang peduli kepada pendidikan. “Bantuan pendidikan dari kalangan pengusaha tidak hanya CSR, tapi juga kepedulian lain. Kalau dunia pendidikan ada masalah, pengusaha ini bisa campur tangan. Misalnya memberikan pemagangan yang sesuai kompetensi siswa,” tegasnya.
Dari 22 nama yang telah disetor ke wali kota, Pansel telah memberi skoring dan ranking. Zainuddin menyatakan, dari 22 nama, ada 14 calon yang dianggap paling memenuhi kriteria. Ke-14 calon ini mendapat nilai sempurna baik dari segi aspek pengetahuan, kepedulian, dan komitmen, terhadap dunia pendidikan di Kota Pahlawan. Bahkan mereka juga disetujui oleh lima anggota Pansel sekaligus untuk menjadi anggota Dewan Pendidikan. Selain 14 nama tersebut, ada 8 nama lain yang hanya disetujui sebagian Pansel namun tetap masuk di 22 besar nama calon.
“Kalau wali kota tidak mau pusing untuk menentukan Dewan Pendidikan, silakan langsung mengikuti skoring dan rangking yang kita tentukan saja,” kata Mantan Rektor Unmuh Surabaya ini.
Setelah diserahkan ke wali kota, ada 11 nama yang akan dipilih dan ditetapkan berdasar SK pada 26 September mendatang. Selanjutnya, anggota Dewan Pendidikan Surabaya definitif ini akan membentuk struktur pengurusnya pada 29 September. Setelah itu, wali kota akan melantik pengurus Dewan Pendidikan Surabaya pada 2 Oktober.
Sementara itu, Ketua Pansel Dewan Pendidikan Surabaya Prof Muchlas Samani mengaku, ke-22 nama tersebut telah dimasukkan ke wali kota namun tidak secara langsung. Dia memberikan nama-nama tersebut melalui Dindik Surabaya. “Nanti biar Dindik yang memberikan ke wali kota,” kata dia.
Apakah Dindik melakukan intervensi? Mantan Rektor Unesa ini mengaku telah mempercayai Dindik Surabaya sebagai penyalur antara Pansel dan wali kota. “Dindik kan anak buahnya wali kota. Jadi sama saja kita menyerahkan ke Dindik maupun ke wali kota,” pungkasnya singkat. [tam]

Tags: