Partai Demokrat Jombang Tetap Bertanggung Jawab terhadap Pilihan

Anggota DPRD Jombang yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Jombang, M Syarif Hidayatulloh (Gus Sentot) saat diwawancarai sejumlah wartawan, Kamis (26/09). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Partai Demokrat Jombang tetap berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan pilihannya saat Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang tahun 2018 kemarin yang mengusung pasangan Hj Mundjidah Wahab-Sumrambah sebagai Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Jombang. Dalam arti, setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kemarin, Demokrat Jombang akan tetap mengawal perjalanan roda Pemerintahan Mundjidah Wahab-Sumrambah hingga akhir masa jabatan tahun 2023 mendatang. Saat ini, Partai Demokrat memiliki lima kursi di DPRD Jombang, atau turun satu kursi dibandingkan pada periodisasi DPRD Jombang 2014-2019.
Hal tersebut seperti dikatakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Jombang, M Syarif Hidayatullloh (Gus Sentot) saat diwawancarai sejumlah wartawan di Gedung DPRD Jombang, Kamis (26/09).
“Tetaplah, kita kan bertanggung jawab dengan pilihan. Saya ingin, kita sebagai partai yang sportif. Artinya kita berharap, kalau dari awal kita mengusung, bagaimanapun juga kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita usung,” kata Gus Sentot menandaskan posisi dukungan politik partainya terhadap roda Pemerintahan Jombang saat ini pasca Pemilu 2019.
Namun dia melanjutkan, yang dimaksud dengan kata bertanggung jawab, saat ini agak berbeda. Dalam arti, posisi partainya mengingatkan jalannya roda Pemerintahan di Jombang.
“Kalau memang dalam perjalanannya ke depan dirasa ada yang perlu kita ingatkan, ya harus kita ingatkan. Kalau ada yang perlu kita kritik, ya harus kita kritik. Kalau ada yang perlu kita koordinasikan, ya kita koordinasikan,” tandasnya lagi.
Sekadar diketahui, pada Pilbup 2018 kemarin, Partai Demokrat Jombang merupakan partai pengusung pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah. Demokrat mengusung pasangan ini bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, serta Partai Perindo.
“Kita berharap, apa yang kita usung ini sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Gus Sentot.
Ditanya lebih lanjut kritik apa yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Jombang saat ini dalam satu tahun roda Pemerintahan Mundjidah Wahab-Sumrambah, dia menjawab, saat ini terjadi polemik di tengah masyarakat yakni, persoalan program seragam gratis. Dari persoalan itu dia berharap, setahun ke depan, sudah tidak ada lagi permasalahan yang sama terjadi.
“Pemerintah sudah memberikan janji seragam batik gratis, tapi kenyataannya belum bisa terpenuhi sampai tahun ini, harapan saya tahun depan harus bisa terakomodir. Bagaimanapun juga beban masyarakat akan berat, karena harga batik juga mahal,” terangnya.
Gus Sentot kemudian membeberkan, penilaian kegagalan sebuah pemerintahan tidak bisa hanya dilihat pada tahun pertama saja. Dia mengibaratkan, sebuah mobil baru juga perlu adaptasi atau ‘Inreyen’ (Ngreyen).
“Tapi kami berharap, butuh dukungan semua pihak. Artinya media, LSM, ndak masalah kalau kritis. Kalau ada pihak yang kritis memberikan masukan kepada pemerintah, tolong jangan dikesampingkan itu. Karena yang paling bahaya itu, kalau kritik sudah tidak ada lagi,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Partai Gerindra Jombang yang saat ini telah memiliki fraksi sendiri di DPRD Jombang tetap berkomitmen pada jalur semula untuk tetap mengawal roda Pemerintahan Mundjidah-Sumrambah hingga selesai periodisasinya. Meskipun, dalam konteks ini, sikap kritis Partai Gerindra akan ditunjukkan takkala ada hal yang meleceng dari visi-misi Pemerintahan Mundjidah-Sumrambah yang sudah dicanangkan.
“Tetap kita kritis, program yang baik dari Pemerintah Kabupaten Jombang kita support, tapi kalau tidak menguntungkan masyarakat, kita mengkritisi, artinya kritik yang positif, untuk kebaikan Pemkab Jombang,” papar H Machin (Gus Machin), Anggota DPRD Jombang dari Partai Gerindra beberapa waktu yang lalu.
Machin yang saat ini juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Jombang ini juga mengatakan, banyak hal saat ini yang bisa disampaikan kepada Pemkab Jombang pada konteks kritik yang positif tersebut. Salah satu yang disebutnya yakni, perhatian terhadap pelaku-pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jombang.
“Alhamdulillah sekarang juga sudah ada Bulan Berkunjung Jombang, itu sarana untuk memasarkan daripada (produk) UMKM,” ucap Machin.
Sesuai visi-misi Bupati-Wakil Bupati Jombang saat ini yang mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing, pihaknya juga telah memberikan masukan kepada Pemkab Jombang terutama perhatian terhadap pelaku UMKM. Disebutnya, dengan kondisi perekonomian yang ada saat ini, sektor UMKM lah yang diharapkan dapat menopang jalannya roda perekonomian secara makro.
“Entah itu diberikan kemudahan untuk akses usaha dan lain-lain. Itu saya kira yang perlu kita bangun,” pungkas Gus Machin.(rif)

Tags: