Pembangunan Ruas I Frontage Road Sidoarjo Perlu Dipercepat

M Nasih

Sidoarjo-Bhirawa
Pembangunan FR (Frontage Road) Sidoarjo secara fidik untuk ruas Waru-Aloha sepanjang 2 km, diduga tanpa memiliki jalur pedestrian (trotoar) karena sebagian besar lahan di ruas itu merupakan jalan lama yang lebarnya sekitar 7 meter. Lahan itu untuk badan jalan saja.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nasih, usai mengikuti sidang paripurna, Rabu (19/6) sore, menegaskan, kebutuhan lahan FR selebar 12 meter. Tapi karena lebar jalan lama yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan itu. Berarti harus ada lahan swasta yang harus dibeli agar lahan pedestrian tersedia.
Jalan FR sepanjang 9,2 km, menurut Nasih, terbagi dalam 3 ruas meliputi Waru-Aloha, Aloha-Gedangan, Gedangan-Buduran, menurut Nasih diselesaikan dulu fisknya untuk lahan yang sudah dibebaskan. Ruas Waru-Aloha sudah selesai dibebaskan dan harus dikerjakan pembangunan fisiknya.
Pembangunan fisiknya tidak harus menunggu semua lahan dari Waru-Buduran selesai dibebaskan. Ruas Waru-Aloha diselesaikan sebisa mungkin akhir tahun 2019. Untuk menunjukkan bahwa keseriusan Pemkab. “Sudah selesai pembebasan lahannya di ruas satu mulai Waru sampai Sawo Tratap,” ujarnya.
Diakui dari 3 ruas, yang paling a lot ruas Aloha-Gedangan yang panjangnya sekitar 4 km. di sini ada lahan pemerintah pusat (TNI AL) dan KAI (Kereta Api Indonesia). Penyelesaian untuk lahan pemerintah membutuhkan proses panjang. Konsepnya hibah.
Namun disarankan, lahan yang gampang dibebaskan untuk diselesaikan dulu. Dan setelah dibebaskan jangan menunggu lama untuk dikerjakn fisiknya. Seperti jembatan di atas sungai Buntung, Waru, agar dibuatkan pembangunan jembatannya.
Bila ruas satu sudah bisa dilewati, Nasih, yakin bahwa ruas itu akan membantu kelancaran perjalanan dari bunderan Waru ke arah Bandara. Pengendara tidak perlu lagi memadati jalan arteri Jl A.Yani, tetapi bisa melewati poros FR Surabaya langsung ke Aloha. (hds)

Tags: