Pemkot Probolinggo Fasilitasi Rapid Tes Santri dan Calon Mahasiswa

Wali kota Hadi pantau rapid test santri dan calon mahasiswa asal kota Proboliggo. [wiwit agus pribadi]

Tembus 103 Positif, Kota Probolinggo Kini Kembali Memerah
Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo kembali memfasilitasi warganya untuk melakukan rapid test. Setelah beberapa waktu lalu rapid test untuk ratusan santri, sejak tanggal 6 hingga 7 juli siang, sejumlah santri dan calon mahasiswa mengikuti rapid test di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo.
Rapid test itu dilaksanakan guna mendeteksi dini sekaligus memastikan santri datang kembali ke pondok dalam kondisi sehat. Selain santri, terpantau puluhan calon mahasiswa pun rela antre rapid test sebagai syarat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang berlangsung pada Selasa (7/7). Pemeriksaan Covid-19 diwajibkan untuk memastikan tidak ada peserta yang menunjukkan indikasi penularan Covid-19.
Mengenakan seragam kebesaran PNS warna khaky, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin memantau pelaksanaan rapid test itu. Kepada sejumlah awak media, ia menerangkan, kebijakan itu merupakan salah satu bentuk respon atas laporan dan masukan dari masyarakat terkait wajib rapid test bagi santri yang akan kembali ke pondok dan peserta UTBK Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
“Masukan dari masyarakat terkait adanya permintaan kelengkapan data sebagai salah satu syarat kembalinya ke pondok bagi santri, dan mengikuti tes di perguruan tinggi membuat kami bergerak cepat menindaklanjuti hal itu. Hari ini kami fasilitasi secara gratis, agar semuanya bisa ditampung,” terangnya.
Habib Hadi menambahkan, kuota yang disiapkan sekitar 75 alat rapid namun jumlah ini bisa bertambah. Mereka yang ikut rapid test cukup membawa persyaratan (Kartu Keluarga, red), KTP (Kartu Tanda Penduduk, red) dan untuk calon mahasiswa dilengkapi dengan kartu tanda peserta UTBK. “(Pelaksanaan rapid tes) Gratis, tanpa dipungut biaya,” tandasnya.
Pemkot sendiri, dalam hal ini Dinas Kesehatan P2KB, telah menyiapkan 6 orang tenaga kesehatan, ditambah 2 orang personil tambahan dari satpol PP guna mengawal jalannya pelaksanaan rapid test yang berlangsung siang tadi. 4 orang di meja registrasi dan 4 orang lainnya di salah satu ruangan di dalam rumah dinas yang disulap menjadi tempat tes dadakan.
Erick Febrianto, menjadi salah satu peserta yang cukup menarik perhatian Wali Kota Habib Hadi. Pasalnya, peserta disabilitas itu, ikut mengantre diantara puluhan peserta lainnya. Pria yang berdomisili di kawasan Kiai Mojo, Kelurahan Wiroborang Kecamatan Mayangan itu mengaku mendapat informasi terkait pelaksanaan rapid test yang dilaksanakan Pemkot, dari teman-temannya. Bahkan temannyapun turut mendampinginya mengikuti serangkaian tes.
Pria berusia 20 tahun itu menambahkan, ia makin bersemangat karena minatnya yang besar terhadap dunia pendidikan. Menurutnya, pendidikan sangat penting untuk masa depan meski ia sendiri mengaku belum pasti apakah nantinya ia akan berhasil atau tidak menjadi tenaga pendidik, seperti yang ia cita-citakan.
“(rencana mau ambil jurusan) Pendidikan luar biasa. Belajar saja dulu, hasilnya bagaimana, kita serahkan sama yang diatas. Saya sendiri sangat bersyukur, sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan Pemkot dengan adanya rapid test ini, ” katanya.
Setelah menunggu sekitar 15 menit kemudian, keluarlah hasil rapid test yang dinantikan. Perasaan lega dan gembira mereka terlihat saat meninggalkan area rumah dinas dengan membawa selembar surat keterangan bahwa hasil tes mereka menyatakan non reaktif. Wap
Sebanyak 40 persen pasien konfirmasi positif Covid 19 di Kota Probolinggo sudah dinyatakan sembuh. Kendati demikian masyarakat tetap diimbau tidak lengah dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, saat ini perkembangan Covid 19 masih terus meningkat seiring hasil tracing pada pasien terkonfirmasi positif.
Wawali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri saat merilis update perkembangan Covid 19, melalui video conference (vidcon), Senin 6/7/2020 malam. Rilis kala itu juga dihadiri Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 dr Abraar HS Kudaah dengan partisipan sejumlah jurnalis.
“Tentu ini menjadi pelajaran bagi semua, bahwa pergerakan Covid semakin cepat. Artinya kewaspadaan yang dimiliki harus ditingkatkan dengan istilah new normal. Kami imbau masyarakat lebih disiplin protap Covid 19. Wajib memakai masker, tidak bepergian jika tidak dibutuhkan, physical dan social distancing tetap dilaksanakan,” jelas Wawali Subri.
Pemerintah mewacanakan merilis new normal, kata Wawali Subri, tetapi apabila kondisi riil di lapangan tidak memungkinkan, sesuai arahannya Wali Kota Hadi Zainal Abidin, maka Pemerintah Kota Probolinggo akan mengambil tindakan lebih aman untuk menyelamatkan warganya. “Kami sedang menyiapkan regulasi, masyarakat harus tetap aware. Jangan lengah,” tegas wawali.
Ya, kekhawatiran akan lengahnya kedisiplinan masyarakat lantaran jumlah tambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 31 orang. Tambahan ini akumulasi dari hasil pemeriksaan swab yang dilakukan sejak 24 Juni lalu dan baru keluar hasilnya hari Senin 6/7. 31 pasien tersebut terdiri dari 8 orang tenaga kesehatan RSUD dr Mohamad Saleh; 3 orang tenaga kesehatan Puskesmas Ketapang; 8 Orang Tanpa Gejala (OTG) dari klaster KTI; 11 OTG dari pasien konfirm lainnya dan 1 orang pasien pelaku perjalanan.
Pasien tersebar dari berbagai kelurahan seperti Kelurahan Jrebeng Wetan, Sukoharjo, Kedungasem, Mangunharjo, Kebonsari Kulon, Triwung Lor, Mangunharjo, Ketapang, Mayangan, Sukabumi, Jrebeng Lor, Jati, Pilang. Dengan demikian, secara umum jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 394 orang, dalam pemantauan 27 orang dan selesai pemantauan 367 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 48 orang, PDP baru 2 orang, selesai pengawasan 34 orang, meninggal 5 orang dan masih dalam pengawasan 9 orang.
Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif di Kota Probolinggo totalnya 103 orang. Konfirmasi baru 31 orang, dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh 55 orang, dirawat di Surabaya 3 orang, sembuh 46 orang dan meninggal 3 orang. Pasien konfirmasi positif dari luar kota ada 4 orang, berasal dari Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Surabaya.
RSUD dr Mohamad Saleh hanya berkapasitas 40 kamar untuk pasien konfirmasi positif Covid 19. Karena yang dirawat melebihi kapasitas maka sebanyak 14 orang dirawat di save house yang sudah disiapkan dan diawasi ketat oleh dokter dan perawat, tambahnya. [Wap]

Tags: