Pendidikan Vokasi Jawab Tantangan Middle Income Trap

Vice President Corporate Affairs PT Samsung Electronics Indonesia Kang Hyun Lee mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan lulusan-lulusan Samsung Tech Institute untuk mengikuti proses rekrutmen di Samsung Service Center maupun afiliasinya. Tentu saja tetap disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lokasi serta kebutuhan Pabrik Samsung.
Lee menjelaskan, program ini mendukung pemerintah dalam merealisasikan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK serta program Kemenperin, “Pendidikan Vokasi Industri” dalam rangka meningkatkan kualitas para lulusan SMK sehingga memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk langsung terjun ke dunia kerja. “Industri membutuhkan keterampilan yang semakin tinggi, saya yakin para lulusan SMK dapat menjadi tenaga kerja yang lebih siap kerja dan menang dalam persaingan di dunia kerja,” jelasnya.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo
Dual Track Pengembangan SDM
Strategi pengembangan SDM di Jatim tak bisa lepas dari penguatan keterampilan bagi calon tenaga kerja. Sehingga, jumlah tenaga kerja unskill di Jatim dapat terus ditekan angkanya. Terkait hal itu, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memiliki konsep dual track pengembangan SDM.
Konsep tersebut dilakukan melalui dua alternatif pendidikan formal dan non formal. Pada pendidikan formal, Pakde Karwo menempatkan SMK sebagai leading sektor pengembangan SDM. SMK diharapkannya dapat menjadi filial di fakultas sebuah universitas. Sementara itu penguatan juga dilakukan melalui SMK Mini. Yaitu program perbaikan kualitas dengan pelatihan keterampilan melalui proses partnership di pesantren.
“Nantinya, SMA juga kita inginkan memiliki tambahan untuk keterampilan. Setiap hari Jumat misalnya, para siswa diminta mengikuti pelatihan sesuai bidang yang mereka sukai. Tata busana, tata boga atau kesenian,” terang Pakde Karwo.
Konsep penambahan keterampilan ini persis dengan yang diterapkan di dua negara Eropa, yakni Jerman dan Swiss. Di sana, semua sekolah memiliki tambahan program untuk keterampilan. “Konsepnya sedang kita matangkan. Bisa jadi arahnya aka nada kerjasama SMA dengan SMK untuk penguatan keterampilan siswanya,” tutur Pakde Karwo. Selain melalui pendidikan formal, strategi penguatan keterampilan secara non formal juga dilakukan melalui BLK Plus.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Saiful Rachman
Pengembangan SMK Lewat BLUD
Pendidikan vokasi memiliki beban berat untuk menjaga kondisi perekonomian di Jatim tetap stabil dan tidak jatuh pada wilayah income middle trap. Karena itu, revitalisasi SMK di Jatim butuh upaya ekstra agar lebih cepat direalisasikan secara menyeluruh. Komitmen itu pun telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur Jatim tentang Percepatan Revitalisasi SMK.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menjelaskan, percepatan revitalisasi dilakukan dengan banyak hal. Selain membangun kerjasama kuat dengan berbagai perusahaan, revitalisasi juga dilakukan dengan memberikan pengakuan legal terhadap kompetensi siswa SMK. Selain itu, sekolah juga diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan inovasi, bahkan untuk mengelola keuangannya secara internal.
“Ada 20 SMK yang benar-benar produktif kita usulkan menjadi BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah). Dengan begitu, SMK bisa produk-produk yang selama ini telah dihasilkan siswa SMK bisa dijual,” terang Saiful. Tanpa status BLUD, lanjut dia, jika ada pemeriksaan BPK, maka itu akan menjadi temuan dan harus dikembalikan ke kas negara. [tam]

Tags: