Peringati May Day, Serikat Buruh Kabupaten Malang Gelar Aksi Sosial

Ketua FPBI Jawa Timur Lutfi Chafid saat membacakan surat pernyataan tidak gelar aksi May Day dijalan, yang disaksikan Kepala Disnaker Kab Malang Yoyok Wardoyo, Kasat Intel Polres Malang Riza Rahman, Ketua PWI Malang Raya Cahyono, dan beberapa pimpinan serikat buruh, di Kantor Disnaker setempat. (cahyono/Bhirawa)

Kab Malang, Bhirawa
Hari Buruh Internasional atau May Day yang selalu diperingati pada 1 Mei, selalu identik dengan aksi turun jalan yang dilakukan para buruh. Dan biasanya aksi buruh tersebut menuntut pemerintah agar kesejahteraan buruh diperhatikan. Namun, untuk May Day pada tahun ini para buruh tidak aksi turun jalan, karena saat ini masih kondisi Pandemi Covid-19. Sehingga mereka lebih mementingkan orang banyak, agar tidak terjadi menyebaran Covid-19 atau tidak terjadi cluster baru May Day.

Dengan masih adanya Pandemi Covid-19, maka hal ini membuat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang menginisiasi pertemuan dengan organisasi dan serikat buruh menjelang peringatan May Day.

“Kami secara khusus menjelang peringatan May Day, yakni memberikan kejutan kepada perwakilan serikat buruh se-Kabupaten Malang dengan meberikan bunga dan santunan anak yatim, yang kita selenggaran di Kantor Disnaker,” terang Kepala Disnaker Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo, Jumat (30/4), kepada sejumlah wartawan di Kantor Disnaker setempat.

Adapun serikat buruh yang hadir, kata dia, diantaranya Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Asosiasi Pekerja Sejahtera Malang (APSM), Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (SPRTMM), dan Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI). Sedangkan pertemuan dengan para oraganisasi buruh ini, yakni sebagai penegasan bahwa serikat buruh dan pemerintah memiliki ikatan batin yang kuat untuk menjaga iklim industrial di Kabupaten Malang tetap kondusif.

Jadi, lanjut Yoyok, kita menunjukkan empati kepada sahabat-sahabat serikat buruh bahwa pemerintah hadir untuk menguatkan ikatan batin. Apabila, sinergitas ikatan batin serikat buruh dan pemerintah, ketika ada permasalahan di perusahaan bisa diselesaikan secara elegan atau secara baik. “Kami berharap dengan adanya sinergitas yang baik antara pemerintah dengan serikat buruh, hal ini akan bisa menggaet investor, agar mereka berivinstasi usahanya di Kabupaten Malang. Dan di kabupaten ini sudah dikenal di Jawa Timur (Jatim), bahwa hubungan industrialnya sangat kondusif,” tegasnya.

Karena semakin banyak investor berinvestasi di  Kabupaten Malang, masih dia tegaskan, maka akan berdampak pada lapangan pekerjaan yang lebih terbuka, yang tentunya untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat Kabupaten Malang. Sehingga pada Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2021 besok, serikat buruh di wilayahnya tidak akan menggelar aksi turun jalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan sebagai gantinya, sebagian besar serikat buruh akan melaksanakan aksi sosial, karena pada bulan ini adalah bulan suci Ramadan.

“Para serikat buruh lebih memilih menggelar aksi sosial, yang mana dalam kondisi sekarang, pertama Pandemi Covid-19 masih berlangsung, dan kedua kita sebagai umat muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadan,” tandas Yoyok.

Ditempat yang sama, Ketua FPBI Jawa Timur Lutfi Chafid mengatakan, pada May Day tahun ini, mayoritas serikat buruh di Kabupaten Malang telah sepakat untuk tidak malakukan aksi turun di jalan, namun lebih memilih aksi sosial. Karena selain saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, hal ini juga di Kabupaten Malang baru dilanda bencana gempa bumi, serta umat muslim telah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

“Kami pun tidak menginginkan terjadi cluster baru Covid-19 ketika serikat buruh turun di jalanan menggelar aksi, sehingga peringati May Day gantinya aksi sosial,” paparnya.(cyn)

Tags: