Perkuliahan Unair, Terapkan Tiga Metode di Semester Ganjil 2021/2022

Salah satu aktifitas perkuliahan tatap muka di ruang porvadus FK Unair. Perkualiahan Tatap Muka sendiri sudah dimulai Senin pekan lalu, dengan jumlah siswa terbatas dan menggunakan sistem blanded learning.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya terapkan tiga metode pada perkuliahan Semester Ganjil 2021/2022, yaitu perkuliahan secara Luring, blended/hybrid, dan Daring. Kebijakan ini tertuang melalui Surat Edaran (SE) Tentang Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Semester Gasal 2020/2021. Penerbitan SE ini merupakan upaya Unair untuk menjamin Quality Education, Reduces Inequalities, serta Good Health and Well-being seluruh civitas akademika.
Menurut Direktur Pendidikan Unair, Prof Dr Sukardiman MS Apt, ada sedikit perbedaan pada sistem blended dan hybrid. Untuk sistem Blended merupakan kombinasi Daring dan Luring dalam satu mata kuliah, sedangkan hybrid adalah kombinasi Daring dan Luring dalam satu pertemuan.
“Secara umum perkuliahan Luring dilakukan hanya untuk Mata Kuliah (Matkul) dengan capaian pembelajaran pada ranah afektif dan psikomotorik,” urai dia.
Sedangkan, perkuliahan blended/hybrid dilakukan untuk Matkul dengan capaian pembelajaran ranah kognitif penerapan, analisis, evaluasi dan kreasi. Ia menjelaskan dalam ketentuan khusus perkuliahan secara Luring dan blended/hybrid learning standar ruangan yang digunakan harus memiliki luas yang memadai dan sirkulasi udara yang baik.
“Ruangan kelas harus diatur dengan jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 50% dari kapasitas seharusnya,” tambah dia.
Sedangkan untuk pengaturan jadwal perkuliahan harus memperhatikan jarak waktu antar perkuliahan untuk menghindari penumpukan mahasiswa atau bila memungkinkan disediakan ruang transit.
Ia melanjutkan, pengaturan arus keluar masuk mahasiswa dilakukan untuk menghindari kerumunan. Khusus untuk blended/hybrid, ada ketentuan tambahan berupa terpasangnya kamera serta LCD atau PC untuk memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara daring.
Selanjutnya, untuk praktikum yang dilakukan secara luring, secara umum, prosedur praktikum secara luring sama dengan perkuliahan secara luring dengan tambahan aturan pada prosedur layanan laboratorium meliputi persiapan pembukaan laboratorium/studio dan Kewaspadaan. Kemudian melakukan pemantauan dan pencatatan kegiatan (tracing) tempat-tempat yang dikunjungi dan orang yang ditemui.
“Mahasiswa harus menggunakan masker dan selalu lakukan etika batuk/bersin dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Cuci tangan dan berkumur setelah keluar atau menemui seseorang. Membersihkan dan disinfeksi gagang pintu dan tempat-tempat yang sering disentuh banyak orang. Jangan berbagi penggunaan mouse, keyboard, headset, tablet, papan sentuh, dan sebagainya. Bila terpaksa, pastikan untuk mengelap dan mendisinfeksi perkakas setelah digunakan,” jabarnya.
Praktikum secara blended/hybrid dilakukan untuk mata kuliah dengan capaian pembelajaran pada ranah kognitif C3 (Penerapan), C4 (Analisis), C5 (Evaluasi), dan C6 (Kreasi). Sedangkan aspek daring pada praktikum yang dilaksanakan secara blended/hybrid dapat menggunakan media simulasi/media virtual atau video conferencing/video tutorial yang terintegrasi dengan e-learning Unair. Salah satu fakultas yang telah menggelar pembelajaran hybrid dan juga praktikum Luring yaitu Fakultas Kedokteran (FK).
Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso Sp OG (K) mengungkapkan, perkuliahan hybrid yang ia inisisasi ini dilakukan agar dosen yang mengampu mata kuliah mengajar di kampus. Sementara mahasiswa dibebaskan memilih ikut melalui zoom meeting maupun ikut belajar di kampus tentu dengan syarat.
“Terobosan ini dibuat mempertimbangkan angka positif rate di Indonesia yang sudah jauh menurun di angka 3,05% sehingga dirasa cukup aman. Apalagi metode perkuliahan hybrid ini tetap dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan,” urainya.
Iapun mencontohkan mahasiswa semester tujuh yang mengikuti perkuliahannya dengan topik tumor dibidang genekologis (kandungan) pada Senin (20/9). Perkuliahannya yang diikuti 250 mahasiswa dan 20 diantaranya hadir secara tatap muka dilakukan selama satu jam 50 menit.
“Kami mengajar secara blanded dan 230 lainnya secara online. Kami sedang mendesain proses hybrid. Di kedokteran tidak mungkin secara online karena keterampilan medis 100 persen secara offline,” pungkasnya. [ina]

Tags: