Peserta Diklatpim II Pelajari Inovasi Pelayanan PT KAI

Widya Iswara Utama Dr Hary Wahyudi mewakili Kepala Badiklat Jatim, Dr Mujib Affan memberikan cinderamata ke Deputi Eksekutif Vice Presiden PT KAI Daop 8 Djainuri. [wawan triyanto]

Surabaya, Bhirawa
Inovasi pelayanan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) berhasil meningkatkan animo masyarakat untuk memili jasa angkutan kereta api. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah penumpang semakin meningkat tajam.
Dari perubahan sistem pembelian tiket hingga kebersihan membuat penumpang merasa nyaman, apalagi dari kelas eksekutif hingga ekonomi di kereta api diberikan fasilitas air conditioner.
Selain itu PT KAI membatasi jumlah penumpang hingga mereka bisa duduk di kursi sesuai dengan nomor yang ada di tiket. Sehingga tidak ada penumpang yang berdiri.
“Dengan sistem pembelian tiket mandiri baik melalui online maupun loket, kita berhasil menghentikan praktek percaloan, kemudian kami memberikan sistem keamanan dari ruang tunggu hingga masuk ke dalam kereta api. Selain itu kebersihan juga menjadi prioritas kami,” kata Deputi Eksekutif Vice Presiden PT KAI Daop 8 Djainuri saat menerima kunjungan peserta Diklapim II di Gedung PT KAI jalan Gubeng Surabaya, Senin (23/4).
Hal lain yang membuat kagum peserta Diklatpim adalah ketepatan waktu baik kedatangan maupun pemberangkatn kereta api. “Kini hampir tidak ada lagi kereta api yang terlambat saat kedatangan maupun pemberangkatan. Semua harus sesuai jadwal,” kata Djainuri.
Ditemui ditempat yang sama, Widya Iswara Utama Dr Hary Wahyudi mewakili Kepala Badiklat Jatim, Dr Mujib Affan menjelaskan, salah satu alasan mengapa dipilihnya PT KAI sebagai visitasi peserta Diklatpm II karena lembaga ini terus konsisten melakukan perubahan yang berdampak positif pada pelayanan dan peningkatan jumlah penumpang.
“Inovasi PT KAI baru sekitar 4 tahun, tapi perubahannya sangat besar baik pada pelayanan maupun peningkatan jumlah penumpang,” kata Hary Wahyudi.
Lebih lanjut ia menilai PT KAI juga sangat konsisten mengatasi dampak dari perubahan yang dilakukan, seperti demo para pedangan yang tidak boleh berjualan di area stasiun maupun didalam kereta api. “PT KAI tetap menjaga komitmen walau ada didemo oleh pedagang demi perubahan yang dilakukannya dan dampaknya bisa kita lihat sekarang,” kata Hary.  [wwn]

Tags: