Picknique ala Mahasiswa DKV Petra

Komunitas Kolcai saat tunjukkan seni melukis menggunakan media cat air pada pagelaran Prime Time 2018 yang diadakan Himpunan DKV UK Petra.

Ajang Mengenal Lebih Dekat Beragam Komunitas Seni
Surabaya, Bhirawa
Komunitas merupakan tempat yang menyenangkan untuk belajar sesuatu. Bertemu dengan orang-orang yang berlatar pendidikan maupun pekerjaan yang berbeda-beda, membuat sebuah komunitas memiliki daya tarik nya sendiri. Oleh karenanya, Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya gelar acara Prime Time dengan tema Picknique. Istilah Picknique sendiri dipilih karena identik dengan suasana baru.
Diungkapkan ketua pelaksana Prime Time Clarence Adiputra jika acara tersebut merupakan wadah dan kesempatan mahasiswa DKV angkatan 2016 dan 2017 dalam mengenal dan menambah wawasan mahasiswa melalui komunitas.
“Kebanyakan mahasiswa DKV fokus pada tugas-tugas. Kalau di ajak sharing, mereka tidak punya cukup waktu. Jadi ini kesempatannya. Mereka bisa melepas penat sebentar dengan menambah ilmu namun tidak terlalu berat bagi mereka” ungkapnya. Lebih lanjut, ia menambahkan, jika pihaknya ingin membawa suasana ‘liburan’ di tengah-tengah rutinitas tumpukan tugas.
Ia berharap dengan diadakannya acara yang bertajuk Prime Time : Picknique ini, pihaknya bisa mengubah minsdset mahasiswa yang menganggap komunitas membosankan.
“Banyak yang beranggapan kalau komunitas ini sebuah hal yang membosankan. Karena dalam komunitas juga mengenal orang yang berbeda-beda” sahutnya.
Salah satu komunitas yang hadir dalam acara Prime Time 2018 kamis (23/5) dan hari Jumat (25/5) adalah komunitas lukis cat air Indonesia (Kolcai). Dijelaskan ketua Kolcai Surabaya Lukman Gimin jika keikutsertaannya dalam kegiatan Prime Time tersebut adalah upaya kolcai dalam mengenalkan media cat air sebagai media yang sangat menarik untuk dipelajari oleh mahasiswa. Di mana, ia mengatakan pengguanaan media cat air mempunyaj tantangan yang cukup signifikan.
“Tantangannya cukup signifikan ya untuk media cat air. Ada warna-warna yg tak terduga. Feeling nya lebih tajam, antara warna basah dan kering. Pelukis juga dituntut mempunyai insting yang tajam,” papar dosen karya lukis dan karya cipta gambar anak Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Surabaya.
Selain Kolcai, komunitas yang hadir selama acara Prime Time adalah Papan Dolanan Arek Suroboyo (PADAS). Diuraikan ketua PADAS Martin Ang Lumanto jika komunitas tersebut berfokus pada board game yang saat ini mengalami perkembangan cukup pesat di Indonesia. Ia menuturkan jika boardgame sendiri saat ini, selain digunakan untuk mengisi luang boardgame juga dijadikan sebagai media pembelajaran baik untuk pelajar sekolah maupun perkuliahan.
“Sudah banyak karya-karya boardgame di jadikan sebagai media pembelajaran untuk mendukung materi yang disampaikan” sahutnya. Ada beberapa komunitas seni yang juga mengisi acara Prime Time diantaranya komunitas foto potrait (Portraitmeetsub), komunitas seni clay Indonesia (KSCI), Doodle Art Surabaya dan komunitas Lettering yang disebut Kreasidoarjo. [ina]

Rate this article!
Tags: