Pj Bupati Nganjuk Hadiri Perayaan Dharma Shanti di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis

Kasi Bimas Depag Prop Jatim terima proposal pembangunan Pura

Nganjuk, Bhirawa.
Memperingati Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1946 di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis dusun Curik, Desa Bajulan Kecamatan Loceret, berlangsung acara Dharma Shanti sebagai penutup rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi, Minggu (14/04/2024).

Secara spiritual, Nyepi kita maknai sebagai salah satu proses mencari sang diri sejati dan pendakian spiritual. Dengan demikian, Nyepi akan membawa berkah kedamaian, keharmonisan, dan kekeluargaan, bagi umat Hindu dan juga bagi bangsa dan negara kita Indonesia.

Hal ini diwejawantahkan dalam empat rangkaian upacara. Pertama, Upacara Melasti untuk menyucikan wilayah sumber mata air. mensucikan tempat ibadah dan semua sarana ibadah dengan ritual pengambilan tirtha suci dari laut kalau ada atau bisa dari mata air juga bisa dari sungai guna untuk membangun hubungan manusia dan sang Pencipta Hyang Widhi

Kedua, Upacara Tawur Agung Kesanga untuk menyucikan wilayah di dataran agar lingkungan alam kembali harmonis.
Ketiga, Catur Brata Penyepian berupa Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Dan keempat, Dharma Santi, berupa kegiatan sosial saling memaafkan dan menjalin hubungan harmonis antar sesama manusia.

Dharma Shanti tahun ini terasa istImewa kali ini dengan hadirnya Ketua Parisada Hindu Dharma Propinsi, I Gusti putu Raka Artama, Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, Ketua DPRD Nganjuk, Tatit Heru Tjahyono, Forkopimda juga di dampingi oleh kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar), Sri Handariningsih, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM serta di hadiri ratusan umat Hindu yang ada di Kabupaten Nganjuk.

Turut hadir dan memberikan sambutan , Kasi Bimbingan Masyarakat Hindu dari Propinsi Jawa Timur, Budiono, S. Ag :” bahwa Dharma Shanti tahun ini terasa istimewa karena momen waktunya juga hampir bersamaan dengan umat islam yang merayakan Hari Raya Idul Fitri, sehingga bisa saling maaf memaafkan dan saling menghormati”, ucap Budiono.

“Semoga dalam rangkaian kegiatan hari Nyepi ini kita semua bisa merubah dan intropeksi diri terutama hawa nafsu yang tak terkendali, semoga kegiatan Darma Santi ini kita bisa saling menghormati dan saling memahami antar umat beragama”, pungkasnya.

Sementara Pj Bupati, Sri Handoko Taruna mengucapkan :” terima kasih atas undangan dan di libatkan dalam upacara keagamaan Dharma Shanti, karena agama Hindu, umat Hindu bagian dari ke Bhinneka an NKRI”, ucap Sri Handoko Taruna.

Sederhana dan khidmat nampak dalam perayaan Dharma Shanti tersebut, Dusun Curik sendiri di huni oleh 642 jiwa yang hidup di lereng Gunung Wilis, di mana secara turun temurun warga dusun tersebut tetap mempertahankan adat dan budaya leluhur mereka.

Dharma Shanti tutp serangkaian perayaan Nyepi

Di akui oleh Pinandita Dampri, bahwa selama ini masyarakat Hindu di dusun Curik ini sebagai masyarakat yang terpinggirkan dan terpojokan yang mandiri, merdeka dan berdaya.

“Untuk kedepannya nanti melalui Yayasan Pura akan mencoba mendirikan sekolah formal atau non formal bagi anak-anak umat Hindu yang ada, karena Sekolah sekolah yang ada belum menyediakan kurikulum agama Hindu berikut Guru Pengajarnya”, ungkap Dampri.

“Kemarin dapat bantuan dari Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Badung, Bali untuk pembuatan lahan parkir, karena setiap tahunnya 2-4 kali warga Bali berkunjung ke Pure Nganjuk untuk melakukan wisata religi, karena menganggap bahwa Pura dan umat Hindu di Nganjuk sebagai saudara tua, sayangnya Bupati Jembrana I Nengah Tamba, S. H. tidak jadi hadir di acara Dharma Shanti ini tadi“, sambung Dampri.

“Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada pak Sri, mas Tatit, Bu Sri dan semua tamu undangan yang hadir dan turut merayakan Dharma Shanti tahun ini” pungkas Dampri. (dro.hel)

Tags: