PLN Distribusi Jatim Bantah Biangkeladi Kekalahan Timnas U 19

Surabaya, Bhirawa
PT.PLN DisJatim membantah keras sebagai salah satu biangkeladi kekalahan tim nasional Indonesia usia 19 tahun (Timnas U19) lawan timnas Malaysia di babak semifinal Piala AFF U19 di stadion gelora Delta Sidoarjo belum lama.
Sebagaimana diketahui, lampu sorot stadion sempat mati mendadak jelang usainya pertandingan dibabak ke dua perebutan Piala AFF U19 di Gelora Delta Sidoarjo.
Matinya Lampu Stadion Delta Sidoarjo Normal Saat Semi final AFF Indonesia vs Malaysia Bukan karena Gangguan Listrik PLN.
Terkait adanya pemberitaan tentang padamnya lampu yang digunakan untuk menerangi Stadion Gelora Delta menjelang adu penalti antara Indonesia dan Malaysia, PLN Distribusi Jawa Timur menyampaikan bahwa selama penyelenggaraan Piala AFF dilangsungkan di Gelora Delta Sidoarjo sejak tanggal 1 Juli 2018 pihak pengelola gelora hanya memanfaatkan listrik dari PLN untuk kepentingan penerangan di luar stadion. Sedangkan untuk lampu sorot yang digunakan untuk menerangi lapangan Gelora Delta Sidoarjo dipasok dari genset berkapasitas 600 kW yang disediakan oleh pihak pengelola/panitia pelaksana.
PLN Distribusi Jawa Timur menyesalkan atas keputusan yang dipilih pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo, karena dengan keputusan tersebut genset berkekuatan 600 kW yang digunakan untuk lampu sorot tidak ada cadangannya sehingga sewaktu-waktu genset terganggu lampu sorot akan padam karena listrik yang dari PLN tidak dihubungkan ke lampu sorot mengingat kapasitasnya hanya 41,5 kVA.
Sebelum penyelenggaraan AFF, PLN telah menawarkan layanan khusus kepada pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo agar bisa mem-back-up pasokan listrik ke lampu sorot atau bahkan digunakan sebagai pasokan utama namun pihak pengelola memilih listrik dari PLN yang berdaya sambung 41,5 kVA hanya untuk penerangan di luar lampu sorot. Pada saat kejadian padamnya lampu sorot Gelora Delta Sidoarjo, pasokan listrik PLN dalam keadaan normal atau tidak terganggu.
Menurut Dwi Suryo Abdullah manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi
PLN Distribusi Jawa Timur
Jumat (13/7) menegaskan, bahwa untuk penerangan lampu dalam stadion di luar tanggung jawab PT.PLN karena pihak penyelenggara menolak kerja sama dengan PLN, mereka memilih menggunakan
tenaga genset berkapasitas 600 kW.
Untuk itu, pihak PLN sangat keberatan tethadap beberapa pemberitaan yang menyerer nyeret nama PLN sebagai salah satu biangkeladi kekalahan timnas Indonesia dari Timnas Malaysia skor 2-3, setelah 90 menit bermain imbang 1-1 di pertandingan yang berlangsung, 1 Juli 2018 lalu.
Lebih jauh Dwi menjelaskan, terkait adanya pemberitaan tentang padamnya lampu yang digunakan untuk menerangi Stadion Gelora Delta menjelang adu penalti antara Indonesia dan Malaysia, PLN Distribusi Jawa Timur menyampaikan bahwa selama penyelenggaraan Piala AFF dilangsungkan di Gelora Delta Sidoarjo sejak tanggal 1 Juli 2018 pihak pengelola gelora hanya memanfaatkan listrik dari PLN untuk kepentingan penerangan di luar stadion. Sedangkan untuk lampu sorot yang digunakan untuk menerangi lapangan Gelora Delta Sidoarjo dipasok dari genset berkapasitas 600 kW yang disediakan oleh pihak pengelola/panitia pelaksana.
PLN Distribusi Jawa Timur menyesalkan atas keputusan yang dipilih pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo, karena dengan keputusan tersebut genset berkekuatan 600 kW yang digunakan untuk lampu sorot tidak ada cadangannya sehingga sewaktu-waktu genset terganggu lampu sorot akan padam karena listrik yang dari PLN tidak dihubungkan ke lampu sorot mengingat kapasitasnya hanya 41,5 kVA.
Sebelum penyelenggaraan AFF, PLN telah menawarkan layanan khusus kepada pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo agar bisa mem-back-up pasokan listrik ke lampu sorot atau bahkan digunakan sebagai pasokan utama.
“Namun pihak pengelola memilih listrik dari PLN yang berdaya sambung 41,5 kVA hanya untuk penerangan di luar lampu sorot. Pada saat kejadian padamnya lampu sorot Gelora Delta Sidoarjo, pasokan listrik PLN dalam keadaan normal atau tidak terganggu,”pungkas, Dwi Suryo Abdullah.(ma)

Tags: