Saat Ibu-ibu Mengubah Sampah menjadi Berkah

Ibu-ibu sedang memanfaatkan sampah yang dijual untuk membantu warga yang membutuhkan. [achmad suprayogi]

Hasilnya Diwujudkan Sembako, Dibagikan Warga Terdampak Covid-19
Kab Sidoarjo, Bhirawa
Dampak pandemi virus corona atau Covid-19 sangat dirasakan warga yang kurang mampu. Melihat kondisi tersebut, ibu-ibu warga Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo tersentuh hatinya untuk membantu sesama. Mereka berhasil mengelola bank sampah, dan menghasilnya diwujudkan dalam bentuk sembako terus dibagikan kepada warga yang terdampak.
Bermula dari permasalahan tersebut, menginspirasi komunitas wanita dan ibu-ibu yang tergabung dalam PAC LDII Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, menggagas memberikan solusi untuk warga sekitarnya dimasa pandemi.Yaitu dengan membagikan dana sosial kepada keluarga yang terdampak Covid-19. Kini sudah terkumpul sekitar Rp2,3 juta dari hasil pengelolaan bank sampah diwujudkan dalam bentuk Sembako.
Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, H Mohammad Fauzi SH mengatakan, bantuan itu berupa paket Sembako dan bantuan biaya pengobatan kepada warga desa setempat yang sedang sakit diamasa. “Dana ini diperoleh dari Bank Sampah yang dikelola oleh ibu-ibu LDII Ngaresrejo,” ungkapnya saat mendampingi Wanhat PAC LDII Ngaresrejo menyerahkan bantuan sosial.
Ia jelaskan, kegiatan ini muncul saat pengajian, para jamaah ibu-ibu mengungkapkan keprihatinannya terhadap warga sekitar yang terkena dampak ekonomi. Kemudian menjadi gagasan untuk memanfaatkan barang bekas/rongsokan dan minyak jelantah yang dijual untuk membantu warga yang terkena dampak pandemi. “Termasuk warga yang sedang isolasi mandiri dan warga yang kurang mampu,” jelasnya.
Ketua kegiatan, Sukino mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebulan sekali pada hari Minggu. Para anggota dan warga masyarakat yang bersedia untuk berpartisipasi mengumpulkan barang dan minyak bekas di depan musala yang merupakan binaan PAC LDII Ngaresrejo.
“Bantuan sosial tidak hanya dihasilkan dari dana hasil penjualan barang dan minyak bekas, tetapi juga dari sedekah warga LDII Ngaresrejo. Dari keseluruhan hasil yang diakumulasi, dana yang didapatkan dari penjualan barang dan minyak bekas sebesar 60%. Sedangkan sisanya didapat dari dana sedekah warga LDII Ngaresrejo sebesar 40%,” ungkapnya.
“Warga penerima bantuan sosial akan mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang untuk obat-obatan. Hal ini didasari atas pertimbangan kebutuhan yang berbeda untuk setiap warga masyarakat. Tentunya melalui pendataan yang akurat terlebih dahulu, agar tidak salah sasaran,” katanya.
Sementara itu, Ny. Yulia, salah satu pengagas kegiatan juga menambahkan, “Walaupun kegiatan sebagai ibu rumah tangga cukup berat, tapi kami masih menyempatkan waktu untuk bisa membantu orang lain,” ungkapnya.
PC (Pimpinan Cabang) LDII Sukodono, Iswanto sangat mengapresiasi bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PAC (Pimpinan Anak Cabang) LDII Ngareserejo dan berharap bahwa PAC lain di wilayah Sukodono dapat mencontoh kegiatan ini. Demikian pula dengan Ketua PAC LDII Ngaresrejo, Khoirul Anam, sangat mendukung kegiatan yang dipelopori oleh ibu-ibu tersebut.
Mohammad Fauzi juga menambahkan kalau programnya kedepan akan lebih intens dalam mensosialisasikan kepada warga, khususnya ibu-ibu tentang manfaat pengelolaan dan pemberdayaan bank sampah, dari sisi ekonomi serta kegiatan yang ramah lingkungan. “Kami akan melibatkan seluruh unsur dalam masyarakat, sehingga kegiatan tersebut bisa berkesinambungan, konsisten dan asas manfaatnya bisa dirasakan seluruh warga, khususnya untuk membantu warga yang kurang mampu dan membutuhkan,” tambahnya.
Sementara petugas Satgas Covid 19 setempat Ika Pratiwiningsih mengatakan kalau kegiatan tersebut lebih banyak manfaatnya untuk sosial. “Alhamdulillah, karena hasil penjualan bisa dipakai untuk membantu warga yang terdampak, termasuk untuk warga yang menjalani Isoman,” jelas Perawat Puskesmas Sukodono ini. [achmad suprayogi]

Tags: