Sambari-Qosim Torehkan Prestasi Lima Tahun

Pj Bupati Gesik Akmal Budianto bersama mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dididampingi istri usai acara serah terima jabatan. [kerin ikanto/bhirawa]

Pj Bupati Gesik Akmal Budianto bersama mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dididampingi istri usai acara serah terima jabatan. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa.
Lima tahun sudah mantan Bupati  Sambari Halim Radianto bersama Wakil Bupati  (Wabup) Moh Qosim memimpin Gresik. Sebagai Bupati dan Wabup, tentu sudah cukup banyak pengorbanan yang dilakukan untuk kemajuan Gresik, baik tenaga maupun pikiran. Sejumlah pembangunan prestesius bahkan telah berhasil ditorehkan.
Bahkan, yang  masih terngiang di telingga masyarakat Gresik diresmikannya Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) pada 22 September 2015. Berkat perjuangan keras  Sambari-Qosim, Gresik yang selama ini tak mempunyai stadion kini sudah mempunyai stadion baru. Gubernur Jatim Soekarwo saat meresmikan Stadion GJS bahkan  memuji keberhasilan Sambari-Qosim dalam mewujudkan pembangunan Stadion GJS yang menelan dana sekitar Rp50 triliun itu. Namun, kendati telah menorehkan banyak keberhasilan, karena aturan yang membatasi, Sambari-Qosim harus meninggalkan jabatan yang menjadi rebutan banyak orang itu.
Saat peletakan batu pertama pada 15 Mei 2013 lalu, lahan  GJS  berlokasi di perbukitan Lengis masih tampak  kumuh dan tak terurus. Namun, hanya dalam waktu dua tahun lebih, GJS telah berdiri megah di lokasi ini. Ini semua berkat kerja keras yang dilakukan Sambari-Qosim.
Meski di mata masyarakat Gresik, Stadion GJS tampak megah. Namun, bagi  Sambari yang memang seorang perfeksionis, menyatakan pembangunan stadion itu  belum sempurna. ”Keadaan sekarang ini masih tahap I dengan anggaran sebesar Rp270 milIIar. Ada tahap selanjutnya yang akan membikin stadion ini sempurna dan berkaliber international,” kata Sambari  pada suatu kesempatan.
Untuk membuat Gresik lebih baik, tak hanya Stadion GJS yang  dibangun. Selama lima tahun masa masa kepemimpinan,  Sambari-Qosim telah banyak mewujudkan program pembangunan yang diraihnya. Diantaranya,  selain Stadion GJS,  masih ada Pelabuhan International, Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) baik tahap I maupun tahap II. Bendung Gerak Sembayat (BGS)  Gedung Serbaguna di Sidayu dan beberapa wilayah yang lain.
Selain itu, pembangunan RS Ibnu Sina lima lantai  sudah mendekati penyelesaian. Pembangunan dua  jalan tembus yaitu Jl Siti Fatimah Binti Maimun dan Jl Puteri Cempo, yaitu jalan tembus (Kalitutup) dari Jl  RE Martadinata sampai ke Jl Samanhudi Gresik. Peningkatan infrastruktur jalan tembus antara Desa Surowiti, Kec Panceng sampai ke wilayah Kec Dukun.
Sementara,  di Pulau Bawean ada peningkatan kualitas kelistrikan dan kini bisa hidup 24 jam nonstop. Pembangunan RS Umar Mas’ud, type D di Kec Sangkapura, Pembangunan Jl lingkar di Pulau Bawean. Serta pembangunan lapangan terbang perintis yang siap beroperasi pada Desember 2015 yang terletak di Desa Tanjungori, Kec Tambak, Pulau Bawean.
”Untuk lapangan terbang perintis di Pulau Bawean dipastikan akan segera beroperasi. Hal ini ditegaskan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berkunjung ke Pulau Bawean pada Rabu pekan lalu. Bahkan Menhub Ignasius Jonan yang naik pesawat khusus, mendarat dengan mulus di Lapter itu,” ungkap Kabag Humas Suyono.
Banyak sekali pembangunan yang telah dilaksanakan dalam lima tahun terakhir. Pada saat-saat terakhir, Sambari-Qosim  sering menyampaikan, masih banyak yang harus dikerjakan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gresik. Bahkan, saat berpamitan pada seluruh  Kades di Gresik pada Jumat lalu Sambari telah menyusun buku memori. Buku memori ini menurut Sambari akan disampaikan pada Pj Bupati Akmal Budianto. Bupati berjanji akan memberikan buku memori itu kepada para Kades dan Lurah sebagai ujung tombak pemerintahan di tingkat bawah untuk menjaga dan melaksanakan program itu  serta beberapa program yang belum dilaksanakan.
Disadari, betapa pentingnya program yang sudah dicanangkan dan dilaksanakan Sambari-Qosim agar terus berkelanjutan. Hal ini pernah disampaikan kepada Gubernur Jatim melalui Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Jonathan Yudianto saat pembukaan Musrenbang pada 25 Maret 2015.
Saat itu Sambari meminta agar Penjabat Bupati Gresik nanti tak mengurangi program pembangunan yang sudah diputuskan bersama melalui Musrenbang ini. ”Meski beda pimpinan, tapi pembangunan harus terus berjalan,” ujar Sambari ketika itu yang meminta agar pesan ini disampaikan kepada Gubernur Jatim.
Setelah lima tahun tinggal di pendopo dan hidup selalu dalam pengawalan ajudan, Sambari-Qosim kini harus balik ke rumahnya masing-masing kembali menjadi warga biasa. [eri/adv]

Tags: