Satlantas Polrestabes Evaluasi Rekayasa Lalin A Yani-Jemursari

Rekayasa arus lalu lintas kendaraan bermotor di Jemursasi dialihkan menuju frontage road dinilai tak berjalan maksimal. Polrestabes Surabaya telah mengembalikan kepada pengaturan lalu lintas awal, Kamis (19/4). [trie diana]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Target mengurangi kemacetan di kawasan Jl A Yani dan Jemursari oleh Satlantas Polrestabes Surabaya dan Dishub Kota Surabaya terpaksa dievaluasi kembali. Rekayasa lalu lintas (lalin) pada dua jalur tersebut dinilai tidak berjalan maksimal.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia mengatakan memang pada Rabu (18/4) ada rekayasa lalu lintas di Bundaran Dolog A Yani Surabaya. Dengan rekayasa lalin itu, kendaraan dari Jemursari tidak boleh langsung melewati rel kereta menuju ke A Yani. Melainkan harus belok kiri ke frontage road. Sementara untuk putar balik ke dalam Kota Surabaya, bisa balik di depan traffic light BRI Siwalankerto.
“Tapi setelah kita uji coba, ternyata terjadi kepadatan lalu lintas di frontage road. Karena jumlah volume kendaraan dari Jemursari sangat padat,” kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia, Kamis (19/4).
Pandia menjelaskan, saat ini pihaknya bersama dengan Dishub Kota Surabaya melakukan evaluasi terhadap uji coba rekayasa lalin tersebut. Dan jalur lalu lintas di Jl A Yani dan Jemursari dikembalikan kepada pengaturan lalu lintas awal. Di mana kendaraan bermotor dari Jemursari bisa melintasi rel kereta api ke arah A Yani.
“Saat ini lajur lalu lintasnya kita kembalikan seperti semula. Sembari kita melakukan evaluasi bersama Dishub,” tegasnya.
Adanya kemacetan panjang di Jl Jemur Ngawinan lantaran dari arah Kendangsari, Jemursari diarahkan ke Jemur Ngawinan atau frontage A Yani sisi timur, membuat dirinya bersama Dishub harus memutar akal agar nantinya tidak terjadi kemacetan di daerah setempat.
“Uji coba arus lalin ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di wilayah setempat. Dan juga sebagai langka Kamseltibcar lantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas),” ungkapnya.
Selain adanya penumpukan volume kendaraan di Jemursari, Pandia menambahkan, kendala untuk traffic light perlintasan kereta api dirasa kurang luas. Pihaknya pun nantinya akan berkoordinasi dengan PT KAI (Kereta Api Indonesia) sehingga masyarakat mudah untuk masuk ke protokolnya.
“Target kami yakni kemacetan di perempatan A Yani Jemursari dapat terurai. Namun pertambahan motor di Surabaya besar sekali dan kita tidak bisa hambat. Kendaraan motor dan mobil kan kebutuhan masyarakat. Kita mencari solusi bagaimana arus lalu lintas terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya. [bed]

Tags: