DR Tirto Adi MPd
DR Tirto Adi MPd
Kalau sudah hobi, dimanapun akan bisa dilakukan. Seperti yang dilakukan Kepala Dinas Sosial Kab Sidoarjo ini, DR Tirto Adi MPd. Meski pria berusia 55 tahun ini, sekarang tidak lagi berkecimpung di dunia pendidikan dan sekarang mendapat tugas baru untuk mengurusi masalah sosial di Kab Sidoarjo, tetapi karena sudah hobi dalam menulis sudah lama digeluti, masih bisa didilakukan disela – sela kesibukannya.
“Tidak bisa saya lupakan begitu saja,” komentar mantan Kepala SMPN 3 Sidoarjo itu, belum lama ini.
Saat dirinya juga menjadi seorang pelatih Pramuka di Kwarcab Sidoarjo, belum lama ini, DR Trito juga memanfaatkannya sebagai salah satu inspirasi untuk bahan tulisannya. Berbagai pengalamannya menjadi pelatih Pramuka, bahkan saat ini sedang menyusun menjadi sebuah buku. Buku yang bisa digunakan rujukan inspirasi untuk anggota Pramuka maupun khalayak umum.
“Mohon doa, semoga semuanya bisa berjalan lancar, saat ini masih dalam proses cetak,” kata pria yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris pada Dikbud Kab Sidoarjo itu.
Buku yang sedang disusun bersama 27 orang pembina Pramuka dari Kab Sidoarjo dan sekitarnya itu bersifat Antologi. Para pembina Pramuka itu, kata DR Tirto, mengikuti kelas menulis yang ia selenggarakan. ”Alhamdulillah para pembina Pramuka bisa menerbitkan buku,” katanya.
Menurut Tirto Adi, semua orang itu pada dasarnya bisa menulis. Termasuk pelatih Pramuka yang digandengnya juga banyak yang berbakat bisa menulis. Menulis apa saja harus dilatih. Jangan sampai menyerah. Jangan sampai ada anggapan tidak mempunyai bakat atau tidak mempunyai keturunan penulis dan sebagainya.
“Kalau menyerah akan bisa menjadikan mental blok. Dan itu akan bisa membuat penghalang utama. Efek negatifnya, akan muncul rasa tidak percaya diri. Otomatis, kemampuan seseorang tidak bisa berkembang. Semua orang itu bisa menulis. Menulis itu mudah,” kata DR Tirto memberikan motivasinya.
Dalam pemikiran DR Tirto, gerakan Pramuka itu merupakan lembaga pendidikan non formal yang strategis, yang bisa untuk menumbuhkan budaya literasi bagi generasi muda. Maka seorang pembina Pramuka, harus menjadi person kunci dalam menggelorakan gerakan budaya literasi. Sebab dengan menulis apa saja yang dilakukan bisa dituangkan dalam bentuk tulisan dan menjadi bahan cerita. [kus]
