Sosialisasi KB MKJP Harus Tepat Sasaran di Gresik

5-Foto D-Pelayanan KB Gratis-Kim-2Gresik, Bhirawa
Untuk memenuhi target 25% pada peserta program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (KB MKJP), Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB dan PP) gencar mensosialisasikan pada masyarakat. Namun dewan berharap tepat sasaran dan pecapaian 11,73% kini bisa cepat ditingkatkan.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Gresik, Sujono, menyambut baik langkah KB dan PP telah gencar mesosialisasikan program KB jangka panjang. Sosialisasi yang dilakukan harus tepat sasaran, supaya masyarakat yang belum ikut KB tergerak hatinya bisa ikut dengan sendirinya.
Pencapaian 11, 73% dari target 25% menunjukan bahwa masyarakat seluruhnya belum mengetahui arti pentinya KB. Maka dibutuhkan pengetahuan, kalau terus disosialisasikan sehingga masyarakat tahu. ”Kami percaya target akan terpenuhi bahkan bisa lebih, selain sosialisasi petugas KB selarusnya dilakukan dengan cara door to door. Supaya mengetahui keinginan dan kebutuhan masyarakat, sehingga KB bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB dan PP) Gresik, dr Adi Yumanto mengatakan, secara keseluruhan memang program KB di Gresik cukup berhasil. Namun, kualitasnya perlu ditingkatkan dari metode kontrasepsi non jangka panjang (Non MKJP) menjadi jangka panjang (MKJP). Karena program KB MKJP itu banyak kunggulannya dari non MKJP, Lebih hemat dan efektif dan tentua kualitasnya lebih bagus.
Hingga kini warga Gresik belum banyak mengenalnya, kebanyakan mereka masih mengikuti metode kontrasepsi jangka pendek alias non MKJP. Dari akseptor kontrasepsi non MKJP itu dominan. Diantaranya untuk motedi suntik mencapai sekitar 49,67%. Kemudian untuk kontrasepsi model pil KB mencapai 25,14%. Dan terakhir metode kontrasepsi dengan kondom jumlahnya cukup tinggi yaitu kisaran 5,68%.
Ditambahkan dr Adi Yumanto, model kontrasepsi pil, suntik dan kondom itu kualitasnya kurang dibandingkan dengan metode MKJP. Yaitu, melalui IUD atau spiral, implant alias susuk KB, MOP (medis operasi pria) atau vasektomi dan MOW (medis operasi wanita).
Ironisnya, meski baik dan berkualitas tetapi kurang diminati. Perlu sosialisasi yang serius. Diantaranya dengan sosialisasi model zona. Termasuk diantaranya sosialisasi dengan kerjasama ABRI. Dengan model sosialisasi yang lebih getol, diharapakan KB MKJP dapat ditingkatkan. [kim]

Tags: