Tangkal Radikalisme, Aswaja Jember Roadshow Ke Masjid-Masjid

KH Badrud Tamam Direktur Aswaja Center Jember (kiri) didampingi Ketua Takmir Masjid Baiturrohman Kebonsari, Ustad Ahmad Yusuf saat memberikan kajian, Jumat (7/1)

Jember, Bhirawa
Majelis Taklim Ahlussunnah Wal Jamaah ( Aswaja) Jember terus melakukan kegiatan roadshow dari masjid ke masjid. Hal ini dikakukan sebagai bentuk upaya mengantisipasi masuknya paham-paham radikalisme melalu pengajian di masjid dan mushollah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Aswaja Center KH. Badrud Tamam saat menggelar pengajian di Masjid Baiturrohman Kebonsari, Jumat (7/1) sore kemarin. Menurut KH. Badrud Tamam paham radikalisme yang disebarkan oleh mereka bukan hanya melalui masjid dan mushollah tapi lembaga dan instansi pemerintah juga menjadi sasarannya.

” Bukan hanya masjid dan mushollah saja, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Perbankan dan PLN di Jember menjadi incaran mereka untuk menyebarkan ajaran agama islam yang menyimpang dan radikal,” ujar Pengasih Ponpes Nurul Qurnain Sukowono Jember kepada Bhirawa kemarin.

Diakui oleh KH Badrud Tamam banyak masjid dan mushollah serta instansi pemerintah di Jember banyak diisi pengajian oleh mereka (kelompok radikal). Kini dengan gerakan roadshow dari masjid ke masjid dan mushollah yang dilakukan oleh Aswaja Center, bisa diambil alih kembali.

“Alhamdulillah kegiatan majelis taklim yang dilakukan oleh Aswaja Center yang dilakukan secara rutin dan anjang sana, kini sudah banyak masjid dan mushollah yang kita ambil alih. Untuk instansi pemerintah seperti perbankan sudah kita kuasai, tinggal PLN yang belum,” akunya.

KH. Badrud Tamam mengaku Aswaja Center akan menjada garda terdepan dalam mengikis ajaran agama islam yang menyimpang dan radikal. Bahkan Aswaja selalu memberi ruang yang seluas-seluasnya kapada tokoh masyarakat dan takmir masjid di Jember yang menghendaki pencerahan agama Islam khususnya Ahlussunnah Wal Jamaah.

“Kami siap hadir bila diinginkan. Kami siap menangkal ajaran agama islam yang menyimpang, dengan ajaran agama Islam
khususnya Ahlussunnah Wal Jamaah. Konsepnya, kita masuk masjid yang terkontaminasi, kita siap mengisi dan memberikan kesadaran kepada mereka, bahwa menurut ajaran Islam khususnya ahli sunnah wal jamaah keliru. Khususnya untuk takmir dan tokoh masyarakat setempat karena mereka yang berperan langsung. Mereka yang merusak rata-rata pendatang” ungkapnya.

Oleh sebab itu, KH Badrud Tamam menghimbau kepada seluruh takmir masjid khususnya Ahlussunnah Wal Jamaah untuk terus melakukan koordinasi dengan Aswaja Center untuk mengikis dan mempersempit ruang gerak meraka.

” Kami berharap ada koordinasi dengan Aswaja Center, kita akan turun ke lapangan, karena selam ini masih ada takmir yang tidak koordinasi sehingga setelah terkontaminasi baru melaporkan. Kedua, mari kita secara bersama-sama perkuat akidah dan amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah dengan cara seluruh takmir masjid duduk bersama dan Aswaja Center siap hadir untuk memberikan pencerahan,” Imbau Direktur Aswaja Center KH. Badrud Tamam.(efi.hel).

Tags: