Tiga Hari Lanud Iswahyudi Madiun “Rusuh”

Aksi demo yang merupakan simulasi di depan Pintu Timur Lanud Iswahyudi, Rabu (20/3)

Madiun, Bhirawa
Prajurit TNI AU dari Lanud Iswahyudi, Madiun, siaga menghadapi kondisi rawan dalam Latihan bersandi Elang Gesit 2019.
Gelar latihan dilaksanakan sejak Selasa (19/3) hingga Kamis (21/3).
Skenario latihan diawali dengan penurunan paksa (force down), saat penerbang jet tempur F-16 Lanud Iswahyudi menangkap pesawat asing yang dinilai melakukan pelanggaran wilayah kedaulatan negara.
Pesawat asing yang tertangkap radar itu, tidak bisa menyebutkan Flight Clearence sehingga pihak Airnav melaporkan kepada TNI AU, dan dilakukan koordinasi dengan Kohanudnas.
Hingga akhirnya Kohanudnas memerintahkan turun paksa mengunakan 2 pesawat F 16 dari Lanud Iswahjudi. Akhirnya pesawat asing bisa diturunkan secara paksa dan seluruh penumpangnya diinterogerasi, sebagaimana latihan hari pertama pada Selasa (19/3).
Komandan Lanud Iswahyudi, Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra SE MM, menegaskan prajurit TNI AU harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Sehingga lewat latihan ini, diharapkan prajurit TNI AU memahami tugas dan tanggungjawabnya bila terjadi kondisi rusuh dan rawan.
Menurut Danlanud, semua unsur satuan dan staf diuji kesiapan operasionalnya, mulai dari menganalisa dan menguji doktrin sampai mengaplikasikan prosedur, mengembangkan taktik dan teknik sistem operasi udara, serta pertahanan pangkalan.
Hari kedua latihan, Rabu (20/3), adalah segerombolan massa dari kawasan Desa Setren memaksa masuk Lanud Iswahjudi, dengan alasan ingin membebaskan Solikin, yang diamankan Satpom Lanud Iswahjudi yang diduga melakukan tindakan provokasi terhadap warga Setren, terkait permasalahan aset tanah yang di klaim oleh Lanud Iswahjudi.
Semula, mereka mendatangi Pos Barat, kemudian menuju Pos Timur atau pintu gerbang Lanud Iswahjudi.
Merasa tidak bisa menerobos pintu utama karena ketatnya penjagaan, massa berputar mencari jalan melalui pintu Kosala Tirta dan akhirnya pengunjuk rasa berhasil masuk dan berorasi di depan kediaman Komandan Lanud Iswahjudi.
Namun aksi massa bisa diredam setelah dilaksanakan negoisasi antara coordinator lapangan dengan pihak Lanud Iswahjudi. Akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib.
Latihan awal ini menjadi awal menuju puncak latihan TNI AU yang akan dilaksanakan pada Juli 2019 bersandi “Angkasa Yudha”.
“Latihan ini menjadi tolok ukur bagi pembinaan organisasi selama satu tahun. Lanud Iswahjudi harus selalu berada pada tingkat kesiapan operasional yang tinggi, sehingga apabila setiap saat mendapatkan tugas operasi, akan mampu melaksanakan dengan berhasil,” tegas Marsma TNI Widyargo Ikoputra. [tok]

Tags: