Tiga Langkah Strategis Disiapkan Bank UMKM Jatim Hadapi Tantangan Perbankan

Forum RUPS dan RUPSLB Bank UMKM Jatim di Hotel Swiss Bell Bintoro Surabaya, Selasa (23/4).

Surabaya, Bhirawa.
Sepanjang tahun 2023,PT BPR Jawa Timur (Bank UMKM Jatim) mampu meningkatkan Modal perusahaan sebesar Rp420,632 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya. Aset perusahaan naik 7,62 persen menjadi Rp3,324 triliun dan menempatkan Bank UMKM Jatim sebagai kontributor sebesar 15 persen dari total aset industri BPR di Jatim.

Pencapaian ini diraih di tengah tantangan ekonomi 2023 yang diwarnai berbagai gejolak, seperti lonjakan harga minyak dunia, inflasi, perang yang berkepanjangan di sejumlah kawasan, dan ekonomi nasional menjelang pemilihan umum sehingga banyak investor bersikap wait and see.

Sementara itu, dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Bank UMKM Jatim sepanjang 2023 mencapai Rp2,713 triliun, naik 11,26 persen dari tahun 2022 dan menyumbang 18 persen dari total dana pihak ketiga industri BPR di Jatim. Kredit yang Diberikan (KYD) menorehkan kenaikan 10,34 persen menjadi Rp2,608 triliun, menempatkan Bank UMKM Jatim sebagai penyumbang 17 persen dari total penyaluran kredit industri BPR di Jatim.

Bahkan pertumbuhan Bank UMKM Jatim melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun 2023 yang sebesar 4,69 persen. Ini mencerminkan kesiapan Bank UMKM Jatim dalam menyambut tahun 2024 dengan penuh optimisme, mengingat peluang terbuka bisnis di level regional Jatim. Apalagi Jatim selama ini dikenal dengan kekuatan ekonomi yang besar dan bervariasi. Besaran PDRB Jatim adalah terbesar kedua secara nasional di bawah DKI Jakarta.

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Ir Joko Irianto MSi mengungkapkan, saat di forum RUPS tahun buku 2023 dan RUPSLB Bank UMKM Jatim di Surabaya, Selasa (23/4) lalu meminta agar Bank UMKM Jatim harus mampu berkembang dan menghadapi tantangan lebih besar yang bakal dihadapinya dengan langkah sinergi dan kolaborasi yang kuat di tataran internal.

“Apalagi belakangan ini banyak BPR dicabut izinnya karena kurangnya implementasi serta disharmoni komunikasi internal. Kami mengajak kembali jajaran manajemen Bank UMKM Jatim untuk merefleksikan diri dan mereview kembali apa yang sudah dilakukan selama ini. Dan mengimplementasikan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran secara konsisten,” terangnya.

Joko berpesan agar manajemen Bank UMKM Jatim menjaga keharmonisan di perusahaan, baik antarpimpinan maupun direksi dengan karyawan. Selain itu, manajemen bisa memisahkan kepentingan perusahaan dengan kepentingan pribadi. Dia berharap Bank UMKM Jatim bisa memberikan keuntungan laba signifikan bagi para pemegang saham yakni Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jatim serta Pemerintah Daerah (Pemda) yang ada di Jatim. “Kesuksesan Bank UMKM Jatim harapan kita semua. Sebagai salah satu BUMD, maka Bank UMKM Jatim harus mampu menopang perekonomian Jatim secara komprehensif,” jelasnya.

Tiga Langkah Strategis
Komitmen manajemen Bank UMKM Jatim untuk terus berkembang diwujudkan dengan berbagai langkah strategis. Setidaknya ada tiga langkah strategis yang mesti dijalankan manajemen bank ini di tahun kerja 2024 ini. Ketiganya adalah: Pertama, transformasi digital. Di mana layanan Cash In Cash Out memungkinkan nasabah menerima dana dan transfer masuk dari bank lain melalui virtual account dan transfer keluar ke bank lain melalui teller dan ATM.

Langkah kedua, menjalin kerja sama dengan pihak ketiga terkait dengan pengembangan aplikasi mobile phone berbasis komunitas, yaitu UMKM Go beserta aplikasi turunannya. Dan langkah ketiga, kolaborasi masif, di mana manajemen Bank UMKM mesti bekerja sama dengan berbagai entitas komunitas, seperti sekolah, pondok pesantren, Bumdes/Bumdesma, lembaga zakat, koperasi, dan komunitas lain untuk menciptakan ekosistem digital yang menawarkan produk dan layanan baru.

Untuk itu di tahun 2024, Bank UMKM Jatim menargetkan penyaluran kredit tumbuh sebesar 8 persen, tabungan tumbuh di angka 7 persen lebih dan laba bisa naik di angka 6 persen.

Melalui RUPSLB, pemegang saham memutuskan dan mengesahkan penggantian susunan pengurus bank ini. RUPSLB memutuskan dan menyetujui untuk memberhentikan Yudhi Wahyu Maharani sebagai Direktur Utama dan mengangkat Direktur Pemasaran, Irwan Eka Wijaya Arsyad sebagai Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim.

Sebelumnya, per 1 April 2024, Dewan Komisaris Bank UMKM Jatim telah menonaktifkan Yudhi Wahyu Maharani dari jabatannya sebagai dirut bank ini. Sehingga keputusan RUPSLB menguatkan keputusan Dewan Komisaris Bank UMKM Jatim terkait hal tersebut. Selain itu, RUPSLB mengukuhkan Irwan Eka Wijaya sebagai Plt dirut Bank UMKM Jatim.

Selain sebagai Plt dirut Bank UMKM Jatim, Irwan Eka, praktisi perbankan yang kini sedang menempuh pendidikan doktoral (S-3) di Universitas Airlangga Surabaya ini, juga memangku jabatan sebagai Direktur Umum dan Keuangan. Kemudian Direktur Kepatuhan tetap dijabat Mohamad Amin serta Direktur Pemasaran dijabat Agung Soeprihatmanto.

“Kami jajaran direksi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pj. Gubernur Jawa Timur, Bupati, Wali Kota, seluruh pemegang saham dan stakeholder serta apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran pengurus dan pegawai PT Bank UMKM Jatim atas kerja samanya yang telah terjalin dengan sangat baik selama ini. Insya Allah, PT Bank UMKM Jatim menjadi bank yang sehat, kuat, dan berkembang, mempunyai daya saing dan memberikan kontribusi positif terhadap Pemprov Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan,” papar Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad.

Saat RUPS dan RUPSLB berlangsung, tampak hadir Kepala Biro Perekonomian Jatim, Dr. MHD, Aftabuddin RZM, S.Tp, M.Si, jajaran Komisaris Bank UMKM Jatim: Komisaris Utama, Ina Dewayanti Se.Ak dan tiga komisaris lainnya: Dr.Hj.Kartika Hidayanti M.M. M.HP, Ir.Purboyo Sinugroho M.M serta Dwi Ariady Kusuma M.PSDM. Semua pemegang saham juga hadir semua. [riq.bb]

Tags: