Suasana Pertemuan Tingkat Tinggi (PTT) yang digelar TPAKD Kota Batu di Convention Hall Senyum Hotel kota setempat, Selasa (8/8).
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Batu terus berupaya memberikan kemudahan kepada masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses keuangan.
Untuk itu kemarin (8/8) mereka menggelar Pertemuan Tingkat Tinggi (PTT) yang digelar di Convention Hall Senyum Hotel, Kota Batu. PTT ini membahas sinergitas dan langkah-langkah strategis dalam mendukung literasi keuangan di Kota Batu.
Dalam catatan TPAKD Kota Batu, saat ini akses keuangan masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat. Hal ini terutama dialami oleh warga dengan infrastruktur yang terbatas.
Meskipun Kota Batu sudah mencapai inklusi akses keuangan sebesar 60-65 persen, namun Presiden Jokowi mengarahkan untuk mencapai angka 90 persen.
Dengan begitu diperlukan adanya upaya kolaboratif untuk mengakselerasi inklusi keuangan melalui program-program seperti membuka rekening bagi pelajar dan memanfaatkan aplikasi Sikanda Prabu.
“Masyarakat kita sebagian masih menganggap uang tidak harus di perbankan, namun masyarakat juga harus tahu bahwa perputaran uang yang ada di perbankan bisa memberikan dampak balik ke masyarakat,” ujar Aries dalam arahannya, Selasa (8/8).
Ia menekankan pentingnya sinergi antara OJK, lembaga keuangan, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam membuka akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat. Ia juga menyoroti perputaran ekonomi di Kota Batu yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui literasi keuangan.
“Pertemuan ini menjadi bukti komitmen bersama dalam mengatasi tantangan literasi keuangan dan menciptakan akses keuangan yang lebih inklusif di Kota Batu,” tambah Aries.
Adapun langkah-langkah strategis yang nanti dihasilkan akan menjadi panduan dalam mengembangkan program-program berkelanjutan. Dan diharapkan melalui program tersebut akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.
Diketahui, PTT ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Di antaranya, Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Kepala BPJS, perwakilan dari berbagai lembaga keuangan, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. [nas.dre]
