Tunjang Peningkatan Kualitas Pendidikan, Dindik Matangkan IKM Guru

Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai membuka pelatihan IKM tahap 2 yang diikuti 114 guru SMA di 24 cabdindik wilayah.

Dindik Jatim, Bhirawa
Pemantapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) terus dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dalam peningkatkan kualitas pendidikan. Pada pelatihan tahap 2 ini, Dindik fokus pada peningkatan pemahaman dan strategi pengajaran yang berbasis bukti, pengembangan bahan pembelajaran inovatif, serta peningkatan kemampuan literasi, numerasi dan karakter siswa.

Acara ini merupakan lanjutan dari tahap pertama pelatihan IKM yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menyebut IKM merupakan hal yang penting bagi pendidikan.

Namun, Aries menggaris bawahi yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana para guru dan mampu mengupgrade skill siswa menyesuaikan dengan kebutuhan kondisi lokal dan global saat ini. Sebab, kecanggihan teknologi terus berkembang. Dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup dinamis.

“Peran dan tugas tanggung jawab kita sebagai pendidik mempunyai beban tertentu yang tentunya tidak mudah dengan arus globalisasi yang sangat berkembang. Oleh karena itu, jika ada Bapak Ibu yang mengajar dengan pola biasa saja, maka akan kalah dengan anak didik yang sudah tidak perlu Bapak Ibu,”  sebut Aries, Senin (25/03)

Pj Wali Kota Batu ini juga menambahkan, menghasilkan lulusan SMA yang memiliki mutu dan kualitas bagus didunia kerja menjadi cita-cita insan pendidikan khususnya bagi Jawa Timur. Oleh karenanya, siswa perlu diberikan ruang untuk mendalami minat dan bakatnya, serta diberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Menurut Aries, kurikulum merdeka cukup fleksibel. Karena berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter serta kompetensi murid, dan student centered learning atau berfokus pada siswa.

“Kurikulum Merdeka ini tepat digunakan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA),sekaligus untuk mengembalikan semangat belajar siswa serta mengembangkan kompetensi siswa dengan baik sesuai dengan bakat dan minat masing-masing siswa,” tambah dia.

Ia juga menambahkan bahwa, perkembangan dunia saat ini begitu cepat perubahannya. Karenanya ia menakankan adanya perubahan yang akan dihadapi dunia pendidikan. Jika guru tidak bisa mengikuti arusnya, maka guru akan kehilangan siswa siswinya, karena mereka akan mencari pembelajaran yang lebih berkembang di luar kelas.

Pada pelatihan yang digelar 25-28 Maret 2024 ini, sebanyak 114 orang yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik/Kurikulum  yang mengalami penurunan capaian karakter iklim keamanan, kebhinekaan dan kualitas pembelajaran, berasal dari 24 Cabang Dinas Pendidikan se Jawa Timur mengikuti kegiatan ini. Para peserta akan mendapatkan materi dari berbagai narasumber yaitu Pejabat Eselon Dinas Pendidikan Jawa Timur, Tim Pengembang Kurikulum dan BBGP Jawa Timur.

“Saya berharap bapak ibu Guru betul-betul memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan mengupgrade diri untuk kepentingan pembelajaran siswa,” pungkas dia. [ina.iib]

Tags: